
SIMBOLIS: Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D beserta dekanat Unisma dan Yayasan Unisma, memberikan santunan kepada anak yatim. (Foto: Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST- Bulan Muharram yang berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW, dari kota Mekah ke Madinah pada 622 Masehi, menjadi awal mula ditetapkannya sebagai tahun baru Islam. Kemuliaan bulan Muharram tercantum dalam Al-Quran Surat At-Taubah, ayat 36.
Hal tersebut dimanfaatkan betul oleh Universitas Islam Malang (Unisma). Yang secara rutin memberikan santunan anak yatim dan dhuafa, di momen Gebyar Muharram, yang merupakan peringatan bulan Muharram.
Kegiatan ini biasanya melibatkan ribuan anak yatim dan dhuafa dari Malang Raya. Unisma menjadikan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan tradisi dalam penguatan spiritualitas.
Tahun ini, Gebyar Muharram 1447 H Unisma memberikan santunan kepada 1500 anak yatim piatu, dan dhuafa.
“Semoga dengan berbagi kepada anak-anak dan kaum dhuafa dengan harapan dapat memberikan keberkahan untuk Unisma serta menjadi kampus World Class University,” beber Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D dalam sambutannya di Gedung Bundar, Sabtu, (5/7/2025).
“Semoga kegiatan ini, membawa berkah untuk semuanya. Utamanya bagi Unisma dan kejayaan Unisma di masa depan,” kata Rektor yang memimpin untuk masa bakti 2024-2028 tersebut.

CERIA: Sumpringah para peserta di Gedung Bundar Unisma, Sabtu (5/7/2025) tampak bahagia menerima santunan. (Foto M. Abd. Rahman. Rozzi/Malang Post)
Pihaknya berharap, dengan menggelar acara semacam ini, Unisma bisa berbagi kebahagiaan bersama anak yatim dan juga memberikan motivasi kepada mereka.
“Kita mendoakan anak yatim, agar mereka menjadi orang soleh, pintar dan dapat berkembang dengan bakat dan minat yang mereka miliki.”
“Kita juga meminta doa dari anak yatim, agar Unisma lebih berjaya,” pintanya sambil berdoa.
Sementara itu salah satu menerima santunan, Muhammad rodiasyah, asal Jalan sidodadi, Kabupaten Malang mengaku sangat senang.
“Saya datang dengan teman-teman ke sini naik mikrolet. Alhamdulillah Unisma baik, sudah mengajak saya ke sini. Kami diperlakukan sangat baik di kasih bungkusan dan diberi amplop,” jawabnya dengan lugu.
Bersama pendampingnya, anak-anak yatim dan dhuafa itu, datang menggunakan kendaraan umum secara berkelompok. Ataupun dengan kendaraan pribadi. Mereka terlihat senang dan gembira berada dalam kegiatan tersebut.
Mereka diajak bersholawat, berdoa dan kemudian diberikan uang santunan. Juga bingkisan yang mereka bawa pulang. (M. Abd. Rahman. Rozzi)