
MALANG POST – Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) memamerkan inovasi terbarunya dalam Cakra Kreasi 2025 di Graha Cakrawala, Kamis (22/5/2025).
Aplikasi parkir ini dirancang untuk menjawab keluhan Gen Z yang sering kesulitan mencari tempat parkir di kampus, pusat perbelanjaan atau tempat wisata.
Dengan memanfaatkan sensor pintar yang terpasang di setiap area parkir, aplikasi secara real time memantau kuota slot kosong dan menampilkan status ketersediaan—apakah lokasi tersebut penuh, hampir penuh, atau masih luas—melalui tampilan peta interaktif.
Setelah menentukan area parkir yang tersedia, pengguna dapat langsung menuju lokasi dan menandai posisi kendaraan dengan fitur share location.
Cara kerjanya mirip dengan fitur live location pada aplikasi pesan: pengguna sekali klik, titik koordinat kendaraan terekam, dan ketika hendak pulang, aplikasi memandu langkah pengguna kembali ke mobil tanpa risiko tersesat.
Jangan khawatir akan kelalaian: aplikasi bahkan mengirimkan notifikasi dinamis jika suatu area parkir mendekati kapasitas maksimum, memberi kesempatan pengguna untuk beralih ke lokasi alternatif sebelum tiba.
Keunggulan utama aplikasi ini terletak pada efisiensi waktu dan keamanan kendaraan. Daripada membuang-buang waktu berputar-putar mencari slot kosong—yang kerap memicu stres dan pemborosan bahan bakar—pengguna dapat langsung bergerak ke area yang telah terverifikasi tersedia.
Selain itu, penandaan lokasi membantu meminimalkan risiko lupa posisi kendaraan atau salah mengambil mobil, serta mengurangi kemungkinan gesekan antar kendaraan akibat parkir sembarangan.
Tim pengembang, yang terdiri atas mahasiswa dari jurusan psikologi, geografi, teknik sipil, dan sejarah, menargetkan implementasi awal di lingkungan kampus UM.
“Kami mulai di UM karena memahami karakteristik lahan parkir di sini, kemudian akan diperluas ke mal dan tempat wisata lain melalui promosi di Instagram dan pendekatan door‑to‑door,” ujar Niwaya Novista Dewi.
Inovasi ini juga mendukung Sustainable Development Goals nomor 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, serta nomor 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan, dengan mengoptimalkan penggunaan ruang parkir dan mengurangi emisi kendaraan akibat pencarian parkir yang sia‑sia.
Melalui seleksi P2MW dan pameran ini, tim berharap aplikasi parkir UM segera direalisasikan secara penuh, membawa kemudahan mobilitas dan keamanan bagi ribuan mahasiswa serta masyarakat pengunjung kampus.
“Kami ingin menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi, sekaligus memberikan solusi nyata bagi permasalahan sehari-hari,” tutup Doni, anggota tim dari Teknik Sipil. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)