
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, didampingi Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, serahkan bantuan alat usaha ke pekerja IHT. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menargetkan para buruh rokok bisa lebih mandiri secara ekonomi dan mampu meningkatkan taraf hidup.
Hal itu disampaikan Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, di kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para pekerja industri hasil tembakau (IHT). Kegiatan itu digelar Rabu (25/6/2025), di Harris Hotel and Conventions Malang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) buruh pabrik rokok melalui pelatihan keterampilan dan pemberian alat usaha. Program ini didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Sebanyak 600 peserta mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari delapan perusahaan rokok di Kota Malang, antara lain: PT Sinar Mahkota Mas (100 orang), PR Djagung Padi Mas (183 orang), PR Ganda Mekar (105 orang), CV Karya Rasa Utama (82 orang), CV Suket Teki Putra (72 orang), PT Agung Karya Atta (31 orang), PR Sorgum (17 orang), dan PT Wealth Tobacco (10 orang).
Kepala Diskopindag, Eko Sri Yuliadi menjelaskan, bahwa program ini dirancang untuk memberikan motivasi usaha melalui pemberian stimulan berupa alat-alat dan pelatihan usaha. Bantuan DBHCHT tahun ini menyasar 600 pekerja, sama seperti tahun sebelumnya, sehingga total sudah menjangkau 1.200 orang dari sekitar 19 ribu pekerja IHT di Kota Malang.
“Target kami, para karyawan pabrik rokok ini bisa lebih mandiri secara ekonomi dan mampu meningkatkan taraf hidup,” ujar Eko.
Eko juga menambahkan bahwa UMKM memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi kota ini mencapai 5,41%, melampaui rata-rata provinsi (4,93%) dan nasional (5,03%).
Tahun ini, Diskopindag menyalurkan bantuan dengan enam kategori usaha, yaitu: katering, kue, fesyen, minuman kekinian, kopi, dan barbershop. “Jenis bantuan disesuaikan dengan minat dan keahlian peserta. Selain alat, kami juga menghadirkan pelatihan dari tenaga profesional agar mereka siap menjadi UMKM binaan Diskopindag,” jelas Eko.
Salah satu penerima manfaat, Siami, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya bisa menjahit, tapi sebelumnya masih pakai mesin manual. Alhamdulillah sekarang dapat bantuan mesin jahit baru. Bisa menambah pemasukan keluarga,” ujar buruh PR Djagung Padi Mas tersebut
Sementara Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa DBHCHT harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan, khususnya pekerja di industri tembakau. Tidak hanya melalui bantuan alat usaha, tetapi juga pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan kemandirian ekonomi.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Semangat ini tercermin dalam visi Dasa Bakti Ngalam Laris, yaitu penguatan ekonomi kerakyatan lewat pemberdayaan UMKM,” ujarnya.
Wahyu juga mengajak para penerima bantuan untuk memanfaatkan peluang ini dengan sungguh-sungguh. “Kami siap mendampingi, tapi keberhasilan program ini ada di tangan para penerima manfaat,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Malang menyematkan rompi Sahabat UMKM kepada perwakilan DPRD Kota Malang, Kejaksaan Negeri, Bea Cukai, Bank Indonesia, dan BNN Kota Malang sebagai simbol dukungan lintas instansi terhadap pelaku UMKM yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian kota.(Eka Nurcahyo)