
MALANG POST – KADIN Kota Malang, terbuka untuk memberikan support kepada atlet yang ada di Kota Malang. Salah satunya dengan memberikan akomidasi ketika ada pertandingan.
Kata Ketua KADIN Kota Malang, Rich Djoe, sebenarnya sejauh ini pihaknya juga sudah ada komunikasi dengan cabang olahraga (cabor) yang ada, untuk memberikan support akomodasi ketika ada pertandingan.
“Kami menyadari kalau cabor di Kota Malang ini banyak sekali. Sehingga support itu masih belum merata,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (23/6/2025).
Djoe menambahka, kedepannya nanti pihaknya akan lebih banyak berkomunikasi dengan cabor yang lainnya, untuk menyampaikan support itu.
Selain itu, anggota DPRD Kota Malang ini juga menyebut, pengusaha yang bergabung dengan KADIN maupun HIPMI, sudah banyak yang terlibat di sektor olahraga Kota Malang.
“Bahkan bisa dilihat, beberapa orang seperti Ketua KONI Kota Malang, Sekretaris Kota Malang dan Pengurus Cabor lainnya, adalah pengusaha,” sebutnya.
Karena itu, pihaknya selalu terbuka ketika akan dilakukan kolaborasi. Seperti dalam gelaran Porprov IX Jatim 2025 ini, pihaknya juga sebelumnya sudah duduk bersama dengan KONI sampai legislatif untuk suksesnya acara.
“saat ini banyak pengusaha di Kota Malang, mulai dari pengusaha besar sampai kecil sekelas UMKM juga terlibat,” tegasnya.
Tetapi komentar berbeda disampaikan Bendahara Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Malang, Elisabeth. Yang mengaku, sejauh ini support pendanaan dinilai terlalu rumit.
“Kami harus menyampaikan pengajuan ke KONI dan Disporapar Kota Malang. Padahal seharusnya cukup satu pintu saja,” tegasnya.
Elisabeth mengakui, pihaknya tidak mengharapkan support 100 persen. Tapi paling tidak bisa dibuat lebih sederhana saja. Sehingga untuk kebutuhan try in dan try out tidak terkendala.
“Tahun ini dana pembinaan dari KONI. Tapi untuk uang saku atlet dari Disporapar Kota Malang.”
“Sayangnya sampai mendekati laga (di Porprov Jatim), uang saku dari Disporapar Kota Malang masih belum juga dicairkan,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Kota Malang, Joko Purwo Susanto menjelaskan, adanya salah satu pengusaha dari luar Malang yang memberikan dana untuk atlet Kota Malang, yang berlaga di Porprov Jatim 2025 ini, membawa dampak yang baik. Mengingat saat ini support dana dari pemerintah saja masih kurang.
Joko juga menjelaskan, sejauh ini jadi tantangan KONI dalam mengatur uang pembinaan atlet, untuk kepentingan peningkatan prestasi atlet yang terbatas.
“Diharapkan para pengusaha di Malang Raya juga bisa banyak support lagi, untuk menyukseskan Porprov IX Jatim 2025,” pungkasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)