
Mahasiswa internasional yang mengikuti kegiatan International Summer Course dari FTP UB, Senin, 23 Juni 2025. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Summer course (atau biasa disebut summer camp, summer school) adalah program pendidikan yang diselenggarakan oleh universitas, lembaga pendidikan, atau organisasi tertentu saat musim panas.
Umumnya, kegiatan diselenggarakan pada akhir tahun ajaran, dimana siswa/i memakai waktu liburnya untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang-bidang tertentu, serta untuk mempersiapkan mereka untuk masuk ke level pendidikan yang lebih tinggi.
Pada umumnya, summer course memiliki durasi yang singkat. Topik yang diajarkan dalam summer course bisa bermacam-macam, mulai dari bidang akademik seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa, hingga bidang-bidang praktis seperti bisnis, teknologi, dan seni.
Selain memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, summer course juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti leadership, presentasi, kerjasama tim, komunikasi, dan lain sebagainya.
Di satu sisi, Untuk ketiga kalinya, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar program summer course di kampusnya.
Tahun ini diikuti 38 peserta dari berbagai negara, dengan harapan program ini menjadi ajang kolaborasi dan promosi internasional.
Sementara keseluruhan peserta, baik nasional maupun internasional, mencapai 309 orang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Malang, Surabaya, Madura, Banyuwangi, hingga Jawa Barat.
Ketua Pelaksana Summer Course FTP UB, Nur Istiana. Ini adalah tahun ketiga sejak pertama kali digelar pada 2024 lalu. Tahun sebelumnya, kegiatan berlangsung sekitar Oktober-September 2024, dan tahun ini, Summer Course dimulai sejak Juni dan akan berakhir pada Agustus 2025.
“Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini semakin solid dan rutin diadakan setiap tahunnya, menjadi salah satu agenda unggulan FTP UB,” ungkapnya Senin (23/06).
Istiana menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang dalam dua skema, yakni internasional dan nasional. Untuk skema internasional, peserta berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Brunai.
Kegiatan ini awalnya diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom maupun Google Meet sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi pandemi. Namun, hari ini, kegiatan beralih ke kunjungan langsung yang meliputi berbagai destinasi menarik di Malang. Peserta diajak mengunjungi UKM dan budaya lokal di Kayu Tangan.
Termasuk mengikuti pelatihan pembuatan produk pangan di laboratorium Food Production dan pemeriksaan kualitas organoleptik di laboratorium sensory. Juga kegiatan di laboratorium pilot plant yang memproduksi tepung porang sebagai bahan baku berbagai produk inovatif.
Selain itu, kegiatan lapangan juga meliputi kunjungan ke industri seperti PT Amerta Otsuta dan PT Soputkot, serta ke destinasi wisata seperti Batu Tuping dan BUMDES di Batu yang mengolah produk sapi, susu, dan keju.
Mewakili Dekan FTP UB, Panji Deoranto yang juga Ketua Internasional Office FTP UB menyampaikan bahwa tujuan utama dari Summer Course ini adalah mendukung indikator kinerja perguruan tinggi. Khususnya poin kedua, yaitu meningkatkan keterlibatan mahasiswa di luar kampus.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa dari berbagai universitas nasional akan keluar dari kampus mereka menuju UB. Sekaligus mempererat relasi antar perguruan tinggi,” urai Panji.
Selain sebagai ajang promosi, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi pendidikan lanjutan (S2). Dengan mengenal lebih dekat fakultas teknologi pertanian, para peserta diharapkan tertarik untuk melanjutkan studi di FTP UB.
Pujiono menegaskan, tidak hanya terbatas pada summer program, namun kegiatan ini juga akan menjadi pijakan untuk pengembangan aktivitas lain yang bermanfaat bagi akademisi dan industri.
Kegiatan Summer Course FTP UB tahun ini diharapkan tidak hanya menjadi wahana belajar. Namun juga menjadi jembatan strategis dalam memperkuat jejaring dan promosi institusi. Serta meningkatkan citra universitas di dunia internasional. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)