
GONG: Direktur Polinema saat meresmikan Pusat unggulan teknologi Polinema. (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Menyemarakan Dies Natalis ke-43, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar beberapa aktifitas dan event. Salah satunya Expo Hasil Riset dan Produk Inovasi dan Peresmian Pusat Unggulan beberapa Teknologi.
Diselenggarakan di Graha Polinema, selama dua hari, Selasa-Rabu (10-11/6/2025. Expo ini juga menghadirkan puluhan produk inovasi hasil riset Civitas Akademik Politeknik Negeri Malang (Polinema) serta perwakilan perguruan tinggi lainya.
Prof. Dr. Ratna Ika Putri, S.T., M.T, Ketua Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polinema menjelaskan. Tujuan awal kegiatan adalah beragam hasil riset ini bisa dipergunakan serta diadopsi oleh industri, pihak pemerintah serta masyarakat umum.
Selanjutnya jika kegiatan terbukti membantu, Polinema akan melakukan kerjasama lebih serius dengan pemerintah.
“Kolaborasi akan diperkuat untuk pemanfaatan hasil riset dosen. Sehingga program hilirisasi lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, imbuhnya.
Sementara itu Ratna juga menjelaskan kegiatan ini juga rutin digelar setiap tahun dan kali ini yang ke enam. Pihaknya tak lupa mengundang perguruan tinggi di Indonesia, khususnya yang ada di Jawa Timur.
“Ya mungkin ada sekitar sepuluh kampus yang hadir dan sepuluh industri yang mengisi stand pameran. Termasuk juga UMKM dan Desa Mitra Polinema. Total ada 42 booth,” jelasnya.

PAMERAN: Suasana Expo Hasil Riset dan Inovasi 2025”, yang digelar di Graha Polinema pada 10–11 Juni 2025. (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
Kegiatan Expo Hasil Riset digelar selama dua hari. Selain ada pameran berupa produk inovasi, juga ada beberapa acara tambahan.
Diantaranya, talk show dengan topik strategi percepatan akselerasi hasil riset melalui kolaborasi pentahelix. Hadir sebagai narasumber dari kalangan perguruan tinggi, industri, media dan masyarakat.
Selain itu juga ada forum group discussion dengan industri, yang tujuannya untuk mensinergikan antara hasil riset dengan kebutuhan di industri. Di sesi ini Polinema menghadirkan 50 industri dan para peneliti.
“Di pertemuan itu nanti kami akan saling sharing hasil riset terkait permasalahan dan kebutuhan industri. Sehingga bisa mengembangkan satu produk secara bersama-sama dan tentunya bisa memberikan hasil riset yang lebih berdampak,” terangnya
Sementara itu Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., menjelaskan. Bahwa expo tahun ini mengusung tema: “Penguatan Ekosistem Inovasi untuk Akselerasi Hasil Riset dan Kolaborasi Pentahelix”.
Expo menjadi ajang hilirisasi sekaligus etalase pengembangan inovasi berkelanjutan. Harapanya agar karya-karya penelitian dari mahasiswa maupun dosen bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.
Tidak hanya itu, sangat dimungkinkan juga karya ini relevan dengan kebutuhan pihak industri. Sebab industri pasti juga membutuhkan berbagai macam inovasi untuk menjadi solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Termasuk bisa juga menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah.Agar penelitian dari para dosen dan mahasiswa ini bisa menjadi salah satu kontributor bagi pembangunan di daerah.
Terutama bisa untuk membantu pemberdayaan masyarakat sekaligus membantu meningkatkan perekonomian di masyarakat.
Penelitian para dosen didorong agar skema penelitiannya menghasilkan output dan bisa dimanfaatkan masyarakat yang menjadi mitranya.
Selain itu, lanjut Supriatna, hilirisasi tidak hanya ke masyarakat atau ke industri saja.
Tapi ada juga skema-skema yang menjadi mitra adalah industri. “Kita punya skema penelitian kerjasama industri. Nah ini juga harus menggandeng industri dan hasilnya bisa dimanfaatkan oleh industri,” tandasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)