
PINDAH: Hengkangnya Charles Lokoli Ngoy ke Korea Selatan, menjadikan Arema FC harus segera berburu penggantinya, agar tidak sampai mengubah konsep permainan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Hingga saat ini operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), belum memberikan kepastian dibukanya bursa transfer pemain untuk musim 2025/2026. Meski konon kompetisinya sendiri, dijadwalkan bakal berlangsung Agustus 2025 mendatang.
Beberapa tim tampaknya sudah mulai aktif di ‘lantai bursa’. Seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta.
Sang jawara Liga 1 musim 2024/2025, Persib Bandung, sudah melakukan perombakan besar dengan melepas beberapa pemain asingnya. Seperti Ciro Alves, David da Silva dan Gustavo Franca, yang kemungkinan akan merapat ke Malut United.
Persebaya juga cukup agresif. Melepas Muhammad Hidayat dan Slavko Damjanovic, serta dikabarkan sedang mengincar bintang PSIS, Gali Fleitas.
Sedangkan Persija, melakukan perombakan besar-besaran dengan hanya menyisakan 10 pemain dalam skuadnya. Mereka melepas banyak pemain asing dan kini tengah membangun ulang tim dengan pendekatan baru.
Lantas bagaimana dengan Arema FC. Hingga kemarin, baru muncul berita pemain yang secara resmi dilepas. Mulai dari Wiliam Marcilio (Brasil), Choi Bo-kyung (Korea Selatan) dan Charles Lokoli Ngoy (Australia).
Tapi belum ada pergerakan untuk melepas ataupun justru mengambil pemain-pemain lokal. Kalau pun ada, masih sebatas rumor yang berkembang.
Hanya saja, asisten pelatih Kuncoro, mengabarkan jika skuadra Singo Edan, sangat mendesak untuk mengisi dua posisi yang cukup vital, dengan pemain-pemain baru. Khususnya di sektor pemain asing.
Pelatih asal Malang ini menyebut, Hengkangnya Charles Lokolingoy ke Liga Korea Selatan, harus segera diantisipasi oleh manajemen. Karena pemain berdarah Konggo itu, bisa jadi mengubah skema bermain Arema FC. Dari awalnya kental dengan duet striker, menjadi alone striker.
“Tanpa Lokolingoy, tentu kita harus mencari penggantinya. Memang tidak harus striker. Bisa cari playmaker atau winger. Saya rasa, dua posisi itu keperluan yang urgent buat Arema FC musim depan,” kata Kuncoro, dilansir Wearemania.
Mantan gelandang Timnas Indonesia ini membeberkan alasan, kenapa sosok playmaker dan winger menjadi posisi paling dibutuhkan Arema FC untuk musim depan.
Ada alasan teknis di balik kebutuhan pemain dengan karakter tersebut. Setelah tak ada Wiliam Marcilio, Arema FC perlu pemain yang bisa menjadi pengatur serangan. Sekali pun Arema FC masih akan diperkuat Arkhan Fikri, yang bermain bagus dengan peran tersebut.
“Tapi kita tetap butuh winger asing. Musim lalu (2023/2024) kita tidak punya winger asing. Musim kemarin (2024/2025) kita cuma mengandalkan winger-winger lokal saja,” jelasnya.
Hanya saja, untuk mencari pemain asing, Kuncoro kembali mengingatkan, agar manajemen Arema FC mencari pemain asing dengan attitude yang baik.
Hal itu berkaca pada musim 2024/2025 kemarin, ketika Arema FC mendapatkan Wiliam Marcilio, yang diklaim attitude-nya kurang barik.
Bahkan gelandang serang asal Brasl itu, harus tersisih sejak putaran kedua. Tepatnya sejak pelatih Ze Gomes datang, hingga kontraknya berakhir pada 1 Mei 2025, Wiliam tak lagi dimainkan. Meskipun sepanjang putaran pertama, menyumbang lima gol dan tujuh assist.
“Soal attitude ini saya rasa tidak kalah pentingnya. Jadi, selain skill, attitude pemain asing juga harus menjadi pertimbangan saat mendatangkan mereka,” kata Kuncoro.
Mantan pemain Persija ini blak-blakan memaparkan alasannya, kenapa Arema FC harus mempertimbangkan attitude saat merekrut pemain asing baru. Menurutnya, sosok pemain asing memiliki dampak yang signifikan terhadap suasana tim.
“Pemain asing itu membawa pengaruh ke tim. Terutama kepada pemain lokal.”
“Kalau pemain asing punya attitude bagus, maka pemain lokal bisa ikut bagus juga. Kekeluargaan yang kental memang menjadi kelebihan Arema FC,” imbuh pemain yang sempat memperkuat PSM Makassar ini.
Selain attitude, Kuncoro berharap manajemen Arema FC mendatangkan pemain asing baru yang punya kemampuan lebih dari pemain lokal. Karena pemain itu harus disiapkan mengisi skuad inti di Liga 1 2025/2026.
“Kriteria utama pemain asing tentu saja yang bagus. Bukan cuma attitude-nya, tapi juga skill-nya. Kalau sama atau tidak lebih baik dari pemain lokal, buat apa?”
“Bisa-bisa pemain asing itu cuma menjadi pemain cadangan. Buat apa juga ambil pemain asing kalau untuk cadangan saja,” tegasnya.
Hanya saja hingga saat ini, Kumcoro mengaku belum membahas kebutuhan tim untuk musim depan bersama manajemen Arema FC.
Meski belum mengumumkan siapa saja pemain yang bakal dipertahankan untuk Liga 1 2025-2026, maupun yang dilepas, manajemen FC Arema sudah berencana bakal memadukan mayoritas kekuatan lama dengan tambahan beberapa tenaga baru. Tapi tetap dengan prinsip silent treatment.
“Mungkin manajemen sudah punya gambaran komposisi pemain untuk musim depan. Tapi sejauh ini staf pelatih belum diajak membahas rencana musim depan,” pungkasnya. (*/Ra Indrata)