
Pemasangan umbul-umbul Porprov IX Jatim 2025 di seputaran Balai Kota Malang. Tetapi ada sejumlah kelurahan yang belum pasang hingga membuat Walikota Malang, Wahyu Hidayat, marah. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Di tengah-tengah memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bersama Forkopimda jelang Idul Adha 2025, Rabu (4/6/2025) Walikota Malang, Wahyu Hidayat, meluapkan kemarahannya. Itu bukan ditujukan ke para peserta Rakor terkait persiapan Idul Adha, melainkan kepada para camat dan lurah terkait promosi dan sosialisasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025.
Rakor digelar di Ruang Sidang Balaikota Malang. Dihadiri Forkopimda dan Forkopimcam, Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemkot Malang dan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang.
Wahyu menilai camat dan lurah kurang Respons dalam menyukseskan Porprov IX Jatim. Wahyu mengatakan bahwa dirinya sejak 23 Mei 2025 telah memberikan instruksi agar camat dan lurah mempromosikan Porprov dengan memasang banner dan umbul-umbul di depan kantornya.
Seperti diketahui, Kota Malang menjadi salah satu tuan rumah utama bersama Kabupaten Malang dan Kota Batu dalam ajang olahraga terbesar di Jatim ini. Porprov IX akan digelar pada 28 Juni 2025 hingga 5 Juli 2025.
Pembukaannya akan digelar di Stadion Gajayana Kota Malang. Berbagai acara akan ditampilkan mulai tari kolosal hingga penampilan artis-artis ternama. Kota Malang kebagian 40 disiplin cabang olahraga (cabor) dan akan digelar di 15 titik venue.
“Ini perintah sangat penting. Tetapi belum dilaksanakan oleh semua kelurahan. Semalam kebetulan saya lewat dan melihat belum ada banner).. Ini perintah sepele dan simpel. Instruksi ini sudah dikeluarkan sejak 23 Mei lalu,” ujar Wahyu.
Wahyu menyampaikan bahwa surat edaran (SE) mengenai promosi Porprov telah disebarkan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, hingga sekolah-sekolah. Namun, realisasi di lapangan masih minim.
“Padahal sudah saya perintahkan kepala OPD, camat dan lurah sampai ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi,” ungkapnya.
Dalam rakor itu, Wahyu bahkan secara khusus menegur para lurah yang ia sebut sebagai ujung tombak promosi di tingkat akar rumput. Ia merasa kecewa karena masih banyak kantor kelurahan yang tidak memasang media promosi Porprov IX seperti banner maupun umbul-umbul.
“Pak lurah sebagai ujung tombak, lah lurahnya sendiri gak pasang banner. Padahal sudah jelas perintah saya,” tegasnya.
Wahyu menilai berbagai alasan yang disampaikan camat dan lurah sebagai bentuk ketidakseriusan. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya dirinya sudah menyampaikan perintah ini dalam forum retreat dan meminta seluruh jajaran untuk menjalankannya secara tegak lurus.
“Sampai sekarang nggak terlaksana maksimal. Saya nggak ingin ada kejadian seperti ini lagi. Hal sepele saja nggak bisa melakukan, apalagi hal berat,” kata Wahyu.
Sementara terkait Porprov IX, Wahyu serius melihat persiapan para atlet cabor-cabor. Di antaranya telah mengunjungi cabor bola basket, pencak silat, tarung drajad, voli, arung jeram dan lainnya.
Terkait character building atlet Porprov, Wahyu mengungkapkan ditunda dari jadwal tanggal 8-9 menjadi 12-13 Juni 2025. Tempatnya juga dipindahkan dari Pusdik Karangploso ke Lanal Malang. Alasannya, Lanal mampu untuk 1.500 an atlet.
Sedang Koni Kota Malang terus berupaya meningkatkan kemampuan para atlet Porprov agar berprestasi di ajang Porprov. Karena itu, Rabu (4/6/2025) Koni kembali menggelar rapat pemonev cabor-cabor dan hasil verifikasi para atlet jelang pengesahan atlet yang turun di Porprov IX Jatim. (Eka Nurcahyo)