
Bersama anggota organisasi PKK, mahasiswa berharap inisiatif ini dapat mendorong pengelolaan limbah rumah tangga yang kreatif. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Minyak jelantah sering kali dianggap limbah tak berguna. Namun, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuktikan sebaliknya.
Melalui kegiatan sosialisasi kreatif bertema “Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Lilin Aromaterapi.”
Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 April 2025 di Klayatan 3, Gang Dahlia-Kamboja RT 10 RW 02, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Malang.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama ibu rumah tangga. Mengenai pengelolaan limbah rumah tangga secara ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Ketua organisasi PKK Kelurahan Bandungrejosari, Ibu Lilis, membuka acara ini.
Mahasiswa UM kemudian memberikan materi tentang dampak negatif minyak jelantah jika dibuang sembarangan serta potensi ekonomisnya jika diolah menjadi lilin aromaterapi.
Peserta tidak hanya menerima penjelasan teoritis, tetapi juga panduan praktis pembuatan lilin aromaterapi.
Proses dimulai dari penyaringan minyak jelantah, pemanasan dengan asam stearat untuk mengeraskan lilin, hingga pencampuran pewarna dan minyak esensial sebagai aroma terapi. Setelah itu, lilin dicetak ke dalam wadah yang telah disiapkan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa minyak jelantah tidak harus dibuang begitu saja. Dengan sedikit kreativitas, limbah ini bisa diolah menjadi produk wangi, estetis, dan bernilai jual,” ungkap salah satu mahasiswa penyelenggara.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan, mulai dari tips keberhasilan pembuatan hingga strategi pemasaran produk lilin aromaterapi. Mereka pun menunjukkan minat untuk mencoba di rumah menggunakan panduan yang telah dibagikan.
Kegiatan ditutup dengan dokumentasi bersama peserta dan pembagian lilin aromaterapi hasil demonstrasi. Mahasiswa berharap inisiatif ini dapat mendorong pengelolaan limbah rumah tangga yang kreatif dan berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)