
TERBAIK: Arkhan Fikri saat tampil melawan Semen Padang. Meski tampil impresif di lini tengah, namun tidak mampu menyelamatkan Arema FC dari kekalahan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Kembali ke Stadion Kanjuruhan, setelah hampir tiga tahun melanglang buana, ternyata tidak menjadikan Arema FC lebih baik. Jika parameternya adalah hasil pertandingan yang digelar di stadion milik Pemkab Malang itu.
Bagaimana tidak, baru bisa berstatus tuan rumah -yang benar-benar di rumah sendiri- sejak pekan ke-32 Liga 1 musim 2024/2025, justru Singo Edan tak pernah menang.
Dua dari tiga laga tersisa yang berlangsung di Kanjuruhan, semuanya berakhir dengan kekalahan. Persik Kediri saat dijamu pada Minggu (11/5/2025), mampu menang 3-0.
Semen Padang yang menjadi tamu pada Sabtu (24/5/2025) kemarin, juga menang 2-0.
Menariknya, kemenangan dua tim tersebut, sama-sama mampu menyelamatkan mereka dari degradasi.
Sebelum Persik menang 3-0 dari Arema FC, posisinya berada di ujung jarum. Karena hingga pekan ke-31, masih mengumpulkan 37 poin. Peluang tergeser ke zona degradasi masih terbuka lebar.
Tapi ketika di pekan ke-32, mendapatkan tambahan tiga poin dari Stadion Kanjuruhan, Persik langsung berada di zona aman. Poin 40 yang didapatkan ketika itu, sudah cukup bagi tim Macan Putih, untuk tetap bertahan di Liga 1.
Bahkan untuk Semen Padang, berkat kemenangan di pekan ke-34 lawan Arema FC, membuat tim berjuluk Kabau Sirah itu, otomatis bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Tidak itu saja, dengan kekalahan Arema FC tersebut, membuat dua tim lainnya yang menjadi pesaing Semen Padang, PSS Sleman dan Barito Putera, langsung terdegradasi.
Padahal di waktu yang sama, PSS Sleman berhasil menang 3-0 lawan Madura United. Barito Putera, juga menang 2-1 lawan PSIS Semarang.
Andai saat menjamu Semen Padang dengan tanpa penonton tersebut, Arema FC berhasil menang atau paling tidak seri, jelas Semen Padang yang akan terdegradasi ke Liga 2.
Padahal di babak pertama, Arema FC mampu menahan imbang Semen Padang, yang menginginkan tiga poin untuk bertahan di kasta tertinggi.
Bahkan butuh waktu hingga menit ke-82 bagi Semen Padang, untuk bisa mencuri gol pertamanya lewat Felipe Chaby.
Meski setelah tertinggal, Arema FC melancarkan serangannya dengan frontal, namun alih-alih bisa menciptakan gol dari berbagai peluang yang muncul, gawang Lucas Frigeri justru kebobolan lagi.
Gol yang tercipta di menit ke-90+4 itu, justru dihasilkan oleh Muhamad Ridwan, lewat sebuah counter attack yang sangat efektif.
Pemain yang baru masuk di menit ke-69, berhasil melewati beberapa pemain Arema FC. Termasuk memperdayai Thales Lira dan Julian Guevara, yang selalu tampil kokoh di barisan pertahanan.
“Saya mewakili pemain meminta maaf, karena belum bisa meraih tiga poin di kandang. Semua pemain sudah bekerja keras. Tapi begitulah hasilnya, kita tidak pernah tahu,” kata Iksan Lestaluhu, yang mewakili pemain dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Pelatih Arema FC, Jose Manuel Gomes da Siva, membeberkan penyebab Arema FC kalah lagi di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya, adalah kegagalan pemain mengkonversi banyaknya peluang yang dihasilkan, menjadi sebuah gol.
“Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Tapi kami sudah mempersiapkan tim dengan baik.”
“Di babak pertama, pertandingan tidak terlalu bagus bagi kami. Tapi di babak kedua permainan kami membaik,” kata Ze Gomes.
Hanya saja, bermain tanpa target, memang menjadikan Arema FC seolah tak bermain maksimal di pertandingan tanpa penonton tersebut.
Pelatih asal Portugal itu juga mengakui, kekalahan dari Semen Padang tidak akan terjadi, jika pemainnya bisa lebih memanfaatkan peluang menjadi gol.
Sayangnya, peluang demi peluang yang diperoleh hanya menjadi catatan buruk statistik Arema FC di laga tersebut.
“Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Semen Padang juga. Tapi perbedaannya adalah kami tidak efektif.”
“Semen Padang lebih bisa memanfaatkan peluang yang mereka punya untuk bikin dua gol ke gawang Arema FC. Sementara, kami tidak bisa memaksimalkan peluang tersebut,” tandas pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
Dengan kekalahan tersebut, menjadkan target Ze Gomes untuk mengakhiri kompetisi dengan koleksi 50 poin, gagal total.
Tidak itu saja, karena hanya meraih 47 poin dari 34 pertandingan, menjadikan Arema FC juga gagal memenuhi target untuk berada di papan atas. Karena sampai kompetisi berakhir, Singo Edan hanya berada di peringkat ke-10. (Ra Indrata)