
Simbolisasi Penyerahan Vaksin dilakukan oleh Dekan FKH drh. Dyah Ayu Oktavianie AP., M.Biotech., AP.Vet Kepada Pengawas Koperasi Maizir Ahmadi (paling kanan) dan Perwakilan dari KAN Jabung yaitu Ketua 2 Juani. (Foto: Istimewa)
MALANG POST- Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) menggelontorkan 500 vaksinasi bagi peternak sapi di Malang Raya. Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Giat ini bekerja sama dengan Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung). Melibatkan 92 orang mahasiswa sebagai upaya bentuk pengabdian masyarakat dari fakultas. Kegiatan ini dilakukan dalam dua tahapan.
Tahap pertama vaksinasi dilaksanakan April 2025 hingga Juni 2025. Pada tahap kedua, vaksin booster akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2025.
Pemberian vaksin tahap pertama dilakukan pada Peternak Sapi Perah di Malang Raya, Sabtu (26/4/2025). Drh. Dwi Kristanto, M.S.c, selaku ketua panitia dalam kegiatan ini, mengatakan.
Bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil dari inisiasi Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Seluruh Indonesia (AFKHI). Khususnya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dalam rangka penanggulangan PMK.
”FKH UB telah menyuplai 500 dosis ke KAN Jabung. Dari total kebutuhan 7500 dosis. Sementara itu sisanya akan dipenuhi oleh pemerintah,” kata Dokter Dwi menambahkan.
Melalui kegiatan ini, Drh. Dwi Kristanto, M.S.c berharap pengabdian masyarakat bisa menjadi salah satu langkah untuk mencapai Indonesia bebas PMK 2035.
“Semoga program ini bisa berkelanjutan dan dijalankan setiap tahun. Harapannya dengan adanya program pengabdian FKH UB bisa membuka pikiran seluruh kalangan peternak untuk turut serta dan membantu program vaksinasi beserta program KIE,” katanya.
Selain pemberian vaksin, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi oleh drh. Widi Nugroho, Ph.D berkaitan dengan pentingnya vaksinasi dan efek samping.
Berikut edukasi dengan metode Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara door-to-door oleh mahasiswa FKH UB kepada para peternak mengenai pentingnya vaksinasi PMK.
Dalam paparannya dokter Widi menjelaskan mengenai pentingnya vaksinasi PMK untuk mencegah infeksi dan mencegah munculnya hewan penular PMK. Termasuk mencegah kemandulan pada ternak akibat infeksi PMK.
Untuk mengantisipasi dampak vaksinasi PMK, dokter Widi memberikan beberapa hal yang dapat dilakukan peternak. Seperti memberikan vaksinasi di waktu yang tepat dan melakukan vaksin booster setelah rentang 4 sampai 7 bulan. (DI2/Humas UB/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)