
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno. (Foto: Humas Resma)
MALANG POST – Sekalipun status laga Arema FC versus Semen Padang, adalah pertandingan pekan ke-34 Liga 1 musim 2024/2025, dengan tanpa penonton. Tetapi Polres Malang tetap akan memberikan pengamanan ekstra dalam laga yang bakal berlangsung, Sabtu (24/5/2025) sore.
Karena itulah, pada Kamis (22/5/2025), Kepolisian Resor Malang, menggelar rapat koordinasi eksternal pengamanan menjelang laga pamungkas bagi Arema FC tersebut.
Rakor yang berlangsung di Mapolres Malang, dipimpin langsung Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno. Dihadiri jajaran TNI-Polri, panitia pelaksana pertandingan, perwakilan PSSI, Pemkab Malang, hingga elemen Aremania.
“Pertandingan ini digelar tanpa penonton. Kami mengimbau seluruh masyarakat dan suporter Aremania, untuk menonton pertandingan dari rumah. Dukung Arema FC dengan cara yang tertib dan aman,” ujar AKBP Danang, di Polres Malang, Kamis (22/5/2025).
Kapolres menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat, untuk menjaga kondusivitas dan citra positif sepak bola di Malang. Terlebih ini adalah laga terakhir Arema FC musim ini.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama mewujudkan pertandingan yang aman, nyaman dan tertib.”
“Mari kita tunjukkan bahwa Aremania bisa mendukung tim kebanggaannya dengan dewasa dan bijak,” tegasnya.
Untuk pengamanan, Polres Malang menyiapkan lebih dari 800 personel gabungan, yang akan disebar dalam skema empat ring pengamanan.
Penyekatan dan patroli skala besar juga akan dilakukan di sejumlah titik yang dianggap rawan.
“Stadion akan disterilkan. Tidak ada suporter yang diizinkan masuk.”
“Petugas juga akan melakukan pengawasan ketat di sekitar area stadion,” tambah Kabag Ops Polres Malang, Kompol Aryanto Agus Subekti.

Ketua Panpel Arema FC, Erwin Hardiyono. (Foto: Humas Resma)
Ketua Panpel Arema FC, Erwin Hardiyono, menyampaikan, hanya official tim, perangkat pertandingan dan lima orang perwakilan dari masing-masing tim, yang diperbolehkan masuk stadion.
Keputusan ini, lanjutnya, merupakan bentuk komitmen untuk mematuhi regulasi liga dan menjaga keselamatan semua pihak.
“Pertandingan ini sepenuhnya tertutup. Kami harap seluruh pihak memahami dan mendukung keputusan ini,” kata Erwin.
Rakor ini diakhiri dengan komitmen semua pihak untuk bersinergi menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Malang selama pelaksanaan pertandingan berlangsung.
Laga di pekan ke-34 tersebut, memang terpaksa harus digelar tanpa penonton. Sebagai dampak dari peristiwa pelemparan bus Persik Kediri, yang terjadi pada Minggu (11/5/2025) lalu.
Kasus pelemparan yang menyebabkan kerusakan pada bus dan melukai beberapa ofisial Persik Kediri, terjadi di sekitar Stadion Kanjuruhan. Setelah Persik Kediri dijamu Arema FC, di Stadion Kanjuruhan.
Akibat kasus tersebut, Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi kepada Arema FC. Berupa larangan menggelar satu laga tanpa penonton. Ditambah denda Rp20 juta.
Penerapan sanksi itu dilakukan untuk laga home terdekat Arema FC. Yakni saat menjamu Semen Padang, di pekan ke-34, yang akan berlangsung pada Sabtu (24/5/2025) besok.
Laga itu adalah pertandingan terakhir Arema FC, sekaligus di pekan terakhir pelaksanaan Liga 1 musim 2024/2025.
Hingga pekan ke-33, Arema FC masih berada di peringkat ke-9 dengan 47 poin. Dari hasil 13 kali menang, delapan kali seri dan 12 kali kalah.
Dengan hanya menyisakan satu laga, melawan Semen Padang, sudah bisa dipastikan Arema FC gagal memenuhi target, untuk bisa berada di papan atas kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut. (*/hmsresma/santoso)