
KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tampaknya berpengaruh besar terhadap penjualan eceran di wilayah kerja Bank Indonesia Malang.
Berdasarkan hasil pelaksanaan Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada April 2025, terkontraksi sebesar -2,85 persen (mtm), menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tumbuh di level 6,25 persen (mtm).
Tiga kelompok komoditas, dengan prakiraan penurunan omzet penjualan terdalam secara bulanan, adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Terkontraksi sebesar -21,02 persen (mtm), menurun jika dibandingkan bulan sebelumya, yang tumbuh sebesar 27,13 persen (mtm).
Sedangkan kelompok barang budaya dan rekreasi, terkontraksi sebesar -5,96 persen (mtm), dan kelompok barang lainya, yang diprakirakan terkontraksi di level -4,76 persen (mtm).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, dalam rilisnya yang diterima Malang Post, menyebutkan, penurunan kelompok makanan, minuman dan tembakau, disumbang oleh subsektor makanan jadi sebesar -23,94 persen (mtm).
“Hal tersebut di pengaruhi oleh moderasi permintaan pasca festive season momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri, sesuai pola historisnya,” jelas Kepala KPw BI Malang, Febrina.
Selanjutnya, kategori kelompok barang budaya dan rekreasi terkontraksi sebesar -5,96 persen (mtm), menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yang tumbuh sebesar 3,96 persen (mtm).
Penurunan kelompok komoditas ini, tambahnya, disumbang oleh sub sektor kertas, karton, cetakan sebesar -16,14 persen (mtm).
Penurunan omzet kelompok barang budaya dan rekreasi, terjadi seiring moderasi permintaan pasca festive season momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri, sesuai pola historisnya.
“Perkembangan ini mendorong omzet subkelompok kertas, karton, cetakan menurun sebesar -16,14 persen (mtm),” katanya.
Kelompok barang lainnya diprakirakan terkontraksi di level -4,76 persen (mtm), setelah pada periode sebelumnya meningkat seiring dengan permintaan konsumen jelang momen Ramadan dan Idul Fitri, yang tumbuh positif di level 11,49 persen (mtm).
Perlambatan kelompok komoditas barang lainnya, masih sebut Febrina, didorong oleh penurunan permintaan masyarakat di subsektor barang kimia untuk rumah tangga, yang terkontraksi di level -33,78 persen (mtm).
Survei Penjualan Eceran (SPE) itu sendiri, merupakan salah satu survei yang dipublikasikan secara bulanan. Digunakan sebagai indikator untuk mengetahui perkembangan kondisi ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan dan memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran serta konsumsi masyarakat.
Bank Indonesia, berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang. (*/Ra Indrata)