
KORBAN: Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, ketika mendapatkan perawatan dari tim medis, setelah kepalanya terkena imbas dari pelemparan bus yang ditumpangi. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Kekalahan telak 0-3 yang diterima Arema FC, dalam laga perdananya di Stadion Kanjuruhan, setelah terusir sejak Tragedi Kanjuruhan, ternyata berbuntut panjang.
Meski di dalam stadion dan sepanjang pertandingan saat menjamu Persik Kediri, situasinya aman, landai dan kondusif, tapi tidak demikian dengan pasca pertandingan.
Saat iring-iringan bus yang membawa tim Persik Kediri meninggalkan Stadion Kanjuruhan, terjadi pelembaran batu oleh oknum tidak bertanggungjawab. Menyebabkan beberapa kaca bus di bagian kiri pecah dan berlubang.
Bahkan di bagian lain, lemparan itu sempat mengenai kepala pelatih Persik Kediri, Dilvado Alves, hingga berdarah dan harus mendapatkan perawatan dari tim medis.
Dalam sebuah video berdurasi 51 detik, yang terlihat direkam dari dalam bus Persik, terlihat bagaimana aksi oknum tidak tertanggungjawab itu melempar bus dari luar.
Bahkan ada sebuah foto, yang memperlihatkan seorang oknum membawa batu dan akan dilemparkan ke bus yang saat itu sebagian kacanya sudah pecah.
Melihat video yang beredar, pelemparan itu terjadi hanya beberapa saat setelah bus meninggalkan pintu gerbang Stadion Kanjuruhan.
Padahal bus tersebut sudah dikawal ketat petugas kepolisian. Termasuk di belakang bus Persik, ada kendaraan taktis yang ikut mengawal. Serta puluhan petugas kepolisian yang menggunakan sepeda motor.

PECAH: Inilah kondisi bus yang ditumpangi tim Persik Kediri, serta Presidium Aremania Utas, yang mengutuk keras tindakan pelemparan. (Foto: Tangkapan layar Instagram Aremania Utas)
Ketua LOC (Local Organizing Committee), sekaligus Panpel Arema FC, Erwin Hardiyono, bersama Security Officer Arema FC, Bram Hady Sulthon, menyampaikan keprihatinan mendalam dan permohonan maaf sebesar-besarnya, atas insiden pelemparan bus tim Persik Kediri usai pertandingan melawan Arema FC, Minggu sore (11/5/2025) di Stadion Kanjuruhan.
“Kami sangat menyesalkan dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada tim Persik Kediri atas kejadian yang tidak terpuji ini,” ujar Erwin Hardiyono dalam keterangan persnya.
Insiden pelemparan, terjadi di luar area Stadion Kanjuruhan. Tepatnya di ruas jalan yang dilalui bus Persik Kediri menuju Kota Malang.
Beruntung kejadian tersebut tidak menyebabkan kerugian berupa cedera atau luka berarti pada pemain maupun official tim Persik.
Bram Hady Sulthon menambahkan, pihak panpel dan Presidium Aremania Utas sebenarnya telah melakukan antisipasi. Dengan turut melakukan pengawalan terhadap bus tim tamu, bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Namun, oknum suporter yang tidak bertanggung jawab tersebut melakukan tindakan pelemparan di jalanan.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah hal ini terjadi, dengan melakukan pengawalan. Namun, ada oknum yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab di luar kendali kami,” kata Bram.
Menyikapi kejadian ini, ke depan Panpel Arema FC bersama Presidium Aremania Utas dan pihak kepolisian akan terus melakukan evaluasi.
Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi potensi kerawanan dan meningkatkan langkah-langkah pencegahan di laga -laga mendatang.
Lebih lanjut, Erwin Hardiono menegaskan, pihaknya akan mensosialisasikan secara lebih intensif mengenai perlunya menjunjung tinggi sportifitas dan fair play selama memberikan dukungan, terlepas dari apapun hasil pertandingan, baik di dalam maupun di luar stadion.
Saat ini, pihak keamanan tengah fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku pelemparan.
Panpel Arema FC menduga bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh oknum yang sengaja ingin memperkeruh suasana dan mencederai kondusifitas yang selama ini terjaga dengan baik. (*/Ra Indrata)