
Malang Post – Kodim 0833/Kota Malang menggelar ‘Ngopi Senja Bersama Insan Media Malang’. Dengan mengundang empat organisasi wartawan yakni PWI Malang Raya, IJTI Malang, AJI Malang dan PFI Malang.
Bertempat di Aula Kodim 0833, acara ini digelar untuk mempererat sinergi antara jajaran TNI dengan insan media di Kota Malang, Sabtu malam (26/4/2025).
Acara diawali dengan sambutan dari Komandan Kodim 0833/Kota Malang, yang diwakili Pasi Intel Kodim 0833, Kapten Arhanud Kholisin. Dalam sambutan tersebut, Kapten Kholisin menekankan pentingnya sinergi antara media dan TNI dalam menjaga stabilitas informasi.
“Kami berharap ke depan kita tetap selalu bersinergi, baik untuk kepentingan bangsa maupun di bidang informasi. Informasi dari rekan-rekan media menjadi hal yang sangat penting, dan kami siap mendukung kegiatan-kegiatan yang mempererat hubungan ini,” ujar Kapten Kholisin.
Lebih lanjut, ia menegaskan Kodim 0833 membuka ruang komunikasi yang lebih luas dengan media dan berharap acara seperti ini dapat terus berlanjut.
“Momen seperti ini jangan berhenti di sini saja. Kami terbuka untuk pertemuan-pertemuan santai lainnya, baik di aula ini maupun di tempat lain,” tambahnya.
Sementara, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, mengingatkan semua pihak tentang pentingnya melindungi wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik di lapangan.
“Kita harus bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi kasus penganiayaan terhadap wartawan, khususnya di Malang Raya. Karena wartawan dalam peliputan dilindungi oleh Undang-Undang Pers,” tegas Cahyono.
Usai acara, Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Aris Gunawan M. Han, turut menyampaikan pesan. Ia menegaskan bahwa komunikasi antara TNI dan insan pers tidak boleh berhenti sebatas seremonial.
“Kerja sama yang sudah kita buat ini ke depannya harus menjadi komunikasi dua arah, bukan satu arah saja. Harus ada rasa saling menghargai antara insan pers dan Kodim 0833,” ujar Dandim.
Dandim juga berharap acara seperti Ngopi Senja ini bisa rutin digelar, agar ada ruang komunikasi yang terbuka dan menghindari kesalahpahaman.
“Saya sudah perintahkan kepada semua anggota, baik di lapangan maupun dalam kegiatan apapun, untuk menghindari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Kota Malang harus menjadi contoh bahwa tidak ada lagi penganiayaan terhadap wartawan,” tegasnya.(*)