
MALANG POST – Sebanyak 120 perempuan di Kota Batu digelontor bantuan Kewirausahaan Inklusif dan Produktif (KIP) Perempuan Tangguh Mandiri Jatim (Putri Jawara). Penyaluran bantuan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Program ini diluncurkan untuk pertama kalinya oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial Jatim. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim.
Sebagian besar penerima merupakan ibu tunggal dengan anak disabilitas atau mengalami stunting. Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang tetap bertahan dan berjuang di tengah keterbatasan.
“Setiap orang menerima bantuan senilai Rp3 juta yang langsung disalurkan. Bantuan ini bukan untuk memulai usaha baru, tetapi memperkuat yang sudah mereka rintis,” tutur Gubernur Khofifah, Rabu (23/4/2025).
Dia turut menekankan pentingnya kesinambungan usaha perempuan di akar rumput. Menurutnya, perempuan yang telah memulai usaha layak mendapat penguatan, bukan hanya penyulut awal.
Gubernur Khofifah menyebut penerima manfaat selama ini bergerak di garis depan kehidupan keluarga. Tanpa banyak sorotan, mereka menghidupi keluarga dengan keringat sendiri.
“Sebagian besar penerima adalah ibu tunggal dengan anak disabilitas dan stunting. Mereka istimewa karena tetap berdaya dalam keterbatasan,” ujarnya.

GELONTOR BANTUAN: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menggelontorkan bantuan KIP Putri Jawara kepada 120 perempuan di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Program ini diharapkan jadi langkah awal transformasi sosial berbasis pemberdayaan perempuan di Jatim. KIP Putri Jawara menyasar total 1.610 penerima manfaat di 15 kabupaten/kota di Jawa Timur, bekerja sama dengan Dinas Sosial provinsi dan Bank Jatim.
Program ini merupakan salah satu dari empat kategori dalam skema KIP Jawara, yaitu Putri Jawara, KPM Jawara, PPKS Jawara dan eks PPKS Jawara. Setiap kategori menerima bantuan modal usaha sebesar Rp3 juta per orang.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, penerima Putri Jawara merupakan perempuan usia produktif yang memiliki embrio usaha atau keterampilan di bidang ekonomi produktif, serta terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau sedang dalam proses usulan.
“Penerima berasal dari berbagai latar belakang seperti pengemudi ojek daring, penyintas kekerasan, orang tua dengan anak stunting, hingga korban perdagangan manusia,” ujarnya.
Pemprov Jatim juga menyiapkan pendampingan dan pelatihan kewirausahaan sederhana agar bantuan tidak bersifat konsumtif, melainkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi secara berkelanjutan.
Program ini merupakan pendekatan kewirausahaan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi semata, tetapi juga pada keterlibatan semua pihak (inklusif) dan menghasilkan output yang bernilai (produktif).
Secara spesifik menargetkan pemberdayaan perempuan di Jatim agar menjadi sosok yang tangguh dan mandiri melalui kewirausahaan. “Melalui program ini, merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan di Jatim, melalui pengembangan kewirausahaan yang inklusif dan produktif, sehingga mereka menjadi individu yang tangguh dan mandiri secara ekonomi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)