
PUKUL BEDUG: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Batu Nurochman, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto dan Kadindik Jatim Aries Agung Paewai saat memukul bedug tanda dimulainya Ajang Talenta Siswa Jatim 2025. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Ajang Talenta Siswa Jatim 2025 secara resmi dibuka. Pembukaan dilakukan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawan di Sekolah Alkitab Kota Batu, Senin (21/4/2025). Ratusan siswa dan tamu undangan turut memeriahkan pembukaan event bergengsi tingkat pelajar itu.
Pembukaan Ajang Talenta Siswa Jatim sendiri merupakan pembukaan serentak sejumlah ajang talenta, diantaranya seperti Olimpiade Siswa Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKS), Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan lainnya.
“Saya menyebut kegiatan ini Ajang Talenta Siswa Hebat Jatim. Dulu memang pembukaan kami bagi beberapa sesi. Contohnya seperti LKS, biasanya cukup kolosal. Namun karena kami sedang efisiensi, maka pembukaan 10 ajang talenta kami jadikan satu,” tutur Gubernur Khofifah.
Meski pembukaan dijadikan satu, dia berharap tak mengurangi rasa kenikmatan dan kesemarakan pembukaan Ajang Talenta Hebat Jatim.
Pihaknya juga mensinergikan event tersebut mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Aliyah. Dengan harapan pertemuan talenta-talenta pelajar Jatim ini akan memberikan referensi.
“Harapan kami, bupati/walikota di Jatim turut membangun ekosistem yang kondusif. Sehingga ketika dari SD ke SMP, SMP ke SMA SMK ataupun Aliyah dapat memberikan peningkatan prestasi yang signifikan,” urainya.
Gubernur Khofifah juga menceritakan, dulu OSN tingkat nasional juara umum selama 18 tahun berturut-turut selalu dikuasai oleh salah satu provinsi. Melihat hal tersebut, pihaknya menyiapkan berbagai ikhtiar dengan melihat potensi anak-anak Jatim yang luar biasa.
“Ekosistem kami bangun sebaik mungkin. Dari 18 tahun berturut-turut juara umum dikuasai salah satu provinsi, akhirnya mulai empat tahun lalu kami berhasil mempersembahkan OSN tingkat nasional untuk Bumi Majapahit Jawa Timur,” tuturnya.
Lebih lanjut, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, pihaknya juga memiliki pekerjaan rumah (PR) lain. Yakni Jatim belum juara umum di ajang LKS tingkat nasional. Karena itu, sejak LKS tingkat Jatim di Jember empat tahun lalu dan LKS di Blitar tiga tahun lalu, pihaknya membuat tim untuk mengidentifikasi talenta murid di Jatim.
“Dari upaya itu, yang semula LKS ini juara umumnya hampir dari provinsi lain. Maka sejak tiga tahun lalu, juara umum juga sudah bisa kami persembahkan untuk bumi Majapahit,” imbuhnya.
Menurut Gubernur Khofifah, prestasi itu berhasil diraih berkat kerja keras dan semangat yang luar biasa dari para pelajar, guru, kepala sekolah hingga Kepala Dinas Pendidikan Jatim.
“Tentunya pencapaian ini bukan semata yang ingin kami capai. Tapi berprestasi juga harus berkarakter, ini jadi bagian penting, sebab negeri ini harus diantarkan bukan hanya prestasi, negeri ini harus diantarkan dengan warga bangsa dan pemimpin yang berkarakter,” jelasnya.
Sebab itu, melalui kegiatan ini, Gubernur Khofifah berharap bukan hanya menjadi ajang talenta bagi siswa siswi hebat di Jatim, namun sekaligus dapat menguatkan komitmen bersama untuk membangun kualitas pendidikan dan menguatkan peserta didik yang berkarakter.
“Kami ingin di tahun 2045 saat Indonesia emas, anak-anak Jatim adalah generasi emas yang dimiliki Indonesia,” harap Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai menambahkan, melalui kegiatan ini menjadi penyemangat untuk kembali merebut prestasi tingkat nasional. Salah satunya adalah juara umum LKS tingkat nasional tiga tahun berturut-turut.
“Untuk merealisasikan target itu, seluruh kompetisi yang dipertandingkan di LKS tingkat nasional kami pertandingkan di tingkat provinsi lebih dulu. Ini sebagai persiapan diri untuk anak-anak kita,” sebut dia.
Sebagai bentuk keseriusan, untuk juri LKS tingkat Jatim pihaknya mengambil juri tingkat nasional. Ini dilakukan agar kualitas event tersebut setara tingkat nasional.
“Ada juga beberapa juri lokal yang mendampingi. Ini kami lakukan agar anak-anak kita yang masuk juara 1,2 dan 3 bisa diketahui betul letak kekurangan dan kelebihannya. Kemudian kami juga akan melakukan training center (TC). Sehingga ketika nantinya mengikuti LKS tingkat nasional tidak ragu-ragu lagi,” paparnya.
Dari 10 cabang talenta yang akan dipertandingkan, nantinya akan dilaksanakan secara menyeluruh di Jatim termasuk di Malang Raya. “Malang Raya kebagian menyelenggarakan LKS, kemudian sembilan lainnya menyebar di berbagai tempat di Jatim,” tutupnya. (Ananto Wibowo)