
PERAWATAN: RDP (14) saat menjalani perawatan pasca terjatuh dari sebuah wahana ekstrem di Jatim Park 1. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Peristiwa naas dialami seorang remaja berinisial RDP (14) asal Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Dia mengalami kecelakaan ketika berlibur di Jatim Park 1. RDP terjatuh ketika menaiki sebuah wahana adrenalin Pendulum 360.
RDP menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (8/4/2025), saat dirinya berkunjung ke Jatim Park 1 bersama kakak kandung, teman kakaknya dan guru lesnya.
“Kami datang sekitar pukul 09.00 WIB. Setiba di lokasi, hampir seluruh wahana saya coba. Mulai dari roller Coster, wahan 40 meter dan terakhir Pendulum 360,” urainya.
Ketika hendak menaiki wahana terakhir tersebut, kondisi cuaca sedang hujan. Sehingga wahana berhenti beroperasi sementara. Karena masih berhenti, rombongan tersebut menunggu di bioskop Jatim Park 1.
“Sekitar jam 16.00 WIB bioskop selesai dan kebetulan hujan reda. Lalu kami menuju wahana Pendulum 360,” imbuhnya.
Saat naik wahana ekstrem tersebut, petugas operator memakaikan sabuk pengaman kepada setiap pengunjung. Sebelum wahana dijalankan, operator juga kembali melakukan pengecekan sabuk pengaman.
“Jadi pakai seatbelt-nya dada ini kayak pakai sistem hidrolik atau angin gitu dan memang awal kerasa aman banget, sampai neken (sabuk pengaman) perut saya,” jelasnya.
Setelah operator memastikan wahana aman, wahana mulai berputar 360 derajat sekitar tiga kali putaran. Naas ketika hendak menuju putaran ke empat atau ke lima, pengaman milik RDP terlepas.
“Saat itu kejadiannya cepat. Saya sedang berada di ketinggian sekitar 15 meter, namun pengaman tiba-tiba terbuka sendiri,” ungkapnya.
Saat sabuk pengaman terbuka, dengan posisi kepala berada di bawah, RDP refleks berpegangan pada kursi wahana dan terombang ambing hingga akhirnya terjatuh dari ketinggian kurang lebih dua meter.
“Saat pegangan itu penglihatan saya udah gak jelas ke pontang-panting sampai taunya sudah jatuh di lantai,” ungkapnya.
Setelah terjatuh, RDP mengungkapkan jika dirinya hanya bisa terdiam. Dia khawatir terjadi suatu hal tak diinginkan pada dirinya.
“Saat ditandu saya juga sempat bilang, mas gimana ini mas, saya masih kelas 1 SMP, masa diamputasi, masa depan saya bisa terganggu,” tuturnya.
Lebih lanjut, pasca kejadian tersebut, operator berlari dan mengevakuasi korban menggunakan tandu menuju klinik Jatim Park 1. Tidak lama setelah itu korban langsung dilarikan ke RS Baptis. Pada hari yang sama, korban dirujuk ke RS Persada Hospital Kota Malang.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui korban mengalami patah tulang, yakni dua buah tulang betis kanan, patah tulang jari tengah kanan dan patah tulang jari manis kanan. Lalu pada Rabu (9/4/2025) siang RDP menjalani operasi dan dilanjutkan rawat inap hingga Sabtu (12/4/2025). Saat ini korban telah menjalani rawat jalan. (Ananto Wibowo)