
MALANG POST – Lima guru besar (gubes) dari berbagai disiplin ilmu Universitas Negeri Malang (UM) telah dikukuhkan pada Kamis (17/4/2025).
Acara yang berlangsung khidmat ini, digelar di Aula A19 Gedung Kuliah Bersama (GKB) lantai 9. Dihadiri oleh pimpinan, dosen, serta keluarga para guru besar.
Kelima guru besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Vokasi (FV).
Gelar ini dianugerahkan atas dedikasi mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang masing-masing.
Prof. Dr. Parlan, M.Si dari FMIPA mempresentasikan orasi ilmiah berjudul “Strategi Pembelajaran Metakognitif: Alternatif untuk Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning)”.
Sementara itu, Prof. Apif Miptahul Hajji, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D dari FV mengusung tema “Inventori Peralatan Konstruksi Berbasis Energi dan Emisi untuk Proyek Infrastruktur di Indonesia”. Riset ini untuk mendukung pengembangan teknologi hijau.
Dari FIP, Prof. Dr. Agus Timan, M.Pd. menyampaikan pidato bertajuk “Partisipasi Masyarakat dan Penguatan Kapasitas Manajemen di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”.
Prof. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed. dari FV membahas “Vokasionalisme-Liberal: Implikasi pada Sistem Tata Kelola dan Kepemimpinan Pendidikan Kejuruan di Indonesia”.
Terakhir, Prof. Anik Nunuk Wulyani, S.Pd., M.Pd., Ph.D. dari FS menyajikan pidato “Menjelajah Kata, Merangkai Makna: Saujana Membaca di Era AI dan Profesionalisme Guru”.
Ketua Senat Akademik, Prof. Dr. AH. Rofiuddin, M.Pd., menyampaikan harapannya, “Solusi akademik yang disampaikan para guru besar ini diharapkan menjadi pemacu lahirnya inovasi yang membawa UM menuju perguruan tinggi kelas dunia.”
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., turut memberikan apresiasi, “Saya ucapkan selamat kepada para guru besar yang baru dikukuhkan. Semoga prestasi ini menginspirasi kita semua.”
Pengukuhan ini sejalan dengan visi UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pendidikan berkualitas dan inovasi berkelanjutan, yang berdampak luas bagi pembangunan manusia. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)