
MALANG POST – Biasanya dokter mendengarkan detak jantung janin menggunakan alat seperti stetoskop. Namun, terkadang suara yang didengar kurang jelas.
Nah, Sahi Rafael Damardhi membuat sebuah “otak pintar” (algoritma) yang bisa menganalisis suara detak jantung janin secara lebih detail.
Sahi Rafael Damardhi merupakan lulusan Teknik Elektro S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).
Dalam skripsinya ia menciptakan sebuah metode canggih untuk mendeteksi kesehatan jantung bayi dalam kandungan tanpa perlu menyentuh perut ibu.
Judul penelitiannya adalah “Pengolahan Sinyal Fonokardiografi Janin (Fpcg) Berbasis Transformasi Wavelet Scattering (Wst) dan K-Means Clustering”.
“Cara kerjanya, suara detak jantung janin direkam menggunakan alat khusus (seperti stetoskop digital untuk ibu hamil). Kemudian, “otak pintar” akan memproses suara tersebut menggunakan teknik yang disebut Wavelet Scattering. Teknik ini seperti memilah-milah suara menjadi bagian-bagian kecil untuk mencari pola yang tersembunyi,” jelasnya.
Setelah itu, “otak pintar” ini akan mengelompokkan suara-suara detak jantung tersebut secara otomatis. Sahi menggunakan data dari 120 rekaman suara jantung janin yang sudah ada.
Hasilnya, “otak pintar” berhasil mengelompokkan suara-suara tersebut menjadi 4 jenis yang berbeda. Pengelompokkan ini diharapkan bisa membantu dokter untuk mengidentifikasi apakah jantung janin berfungsi normal atau tidak.
Sahi menekankan bahwa alat ini masih berupa penelitian awal, meskipun pengembangannya ke depan sangat menjanjikan. Hasil pengelompokkan suara jantung janin masih perlu dievaluasi lebih lanjut oleh para ahli medis untuk memastikan keakuratannya.
Ia terinspirasi dari teknologi serupa yang sudah digunakan untuk menganalisis gambar. Ia berharap penelitiannya menjadi langkah awal untuk menciptakan alat yang lebih baik dalam memantau kesehatan janin selama di dalam kandungan.
“Ini adalah langkah kecil namun penting untuk masa depan kesehatan ibu dan anak di Indonesia,” tegasnya.
Kesuksesan penelitiannya tidak lepas dari peran dosen pembimbing yang ahli dibidangnya yakni Dr. Irmalia Suryani Faradisa, ST.,MT, dan Sotyohadi, ST., MT.
Sahi merupakan alumnus SMA Negeri 12 yang sekarang beralih fungsi menjadi SMK Negeri 12 Malang. Aremania Kota Malang ini tertarik pada Teknik Elektro khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Bermula dari keterlibatannya sebagai asisten Laboratorium Sistem Pengukuran dan Instrumentasi (SPDI) Teknik Elektro ITN Malang.
Ia berkesempatan ikut serta dalam proyek instalasi PLTS pabrik usus di Mojokerto yang diinisiasi oleh Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., dosen Teknik Elektro, dan beberapa dosen di ITN Malang.
Pengalaman ini memicu minatnya untuk mendalami potensi energi surya. Untuk mengasah kemampuannya di bidang PLTS, Sahi mengikuti kompetensi PLTS yang juga difasilitasi Prodi Teknik Elektro. Langkah ini diharapkan membawanya pada kesempatan berharga lainnya.
Selama kuliah selain menjadi asisten laboratorium, Sahi juga mengikuti program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Suri Tani Pemuka (STP) yang berlokasi di Purwakarta.
STP merupakan perusahaan akuakultur/ budidaya perairan yang bergerak di bidang pembenihan, pembesaran, dan pengolahan ikan dan udang. STP merupakan anak perusahaan dari PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
STP memiliki layanan teknis pendukung untuk para pelanggan. Perusahaan juga didukung oleh riset dan pengembangan yang kuat melalui fasilitas JAPFA Aquaculture Research Station yang berlokasi di beberapa daerah di Indonesia, Aquaculture technology Development untuk teknologi akuakultur terkini serta tim Animal Health dan Mobil Diagnostic Laboratory.
“Saya di Suri Tani fokus pada riset prototyping high voltage power supply yang harapannya dapat digunakan sebagai alternatif metode disinfeksi media budidaya udang.”
“Umumnya, metode disinfeksi menggunakan sinar UV, tetapi tujuan yang sama dapat dicapai dengan memaparkan mikroba pada medan listrik bertegangan tinggi. Hal inilah yang diteliti feasibilitasnya ketika magang,” bebernya.
Kesempatan menjadi asisten riset ini memberikan Sahi pengalaman berharga dalam mengembangkan solusi pembangkit listrik mandiri dan aplikasinya dalam sektor akuakultur.
Ini menunjukkan bagaimana ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, ditambah dengan inisiatif dan kesempatan yang diambil dapat membawa alumni ITN Malang berkontribusi pada berbagai sektor penting di Indonesia.
“ITN adalah kampus teknik yang inklusif dan suportif. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk berkembang dalam bidang teknik.”
“Dengan fasilitas modern, kurikulum yang terus diperbarui sesuai dengan perkembangan industri, serta dosen yang berpengalaman ITN berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” testimoni Sahi yang juga pernah menjadi The Winner Duta Kampus ITN Malang 2023. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)