
MALANG POST – Liga 1 musim 2024/2025 menyisakan tujuh laga lagi. Bagi Arema FC, dari tujuh pertandingan itu, empat diantaranya adalah partai kandang. Salah satunya bertajuk super big match. Lawannya adalah Persebaya Surabaya.
Partai derbi Jatim itu dijadwalkan berlangsung Senin (28/4/2025) mendatang. Operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) berharap, laga itu bisa digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sekalipun super big match itu pada 1 Oktober 2022 lalu, menjadi pertandingan yang menyebabkan Tragedi Kanjuruhan. Korban tewas mencapai 135 orang dan berlangsung di Stadion Kanjuruhan.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus mengaku sedang melakukan penjajakan kepada pihak-pihak terkait laga Arema FC versus Persebaya.
“Kalau serah terima (stadion) dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum) ke Pemerintah Daerah sudah. Komunikasi dan pemanfaatan Kanjuruhan ke pihak Arema FC, juga sudah.”
“Saya menunggu juga, apakah momentum Arema FC vs Persebaya ini, menjadi pertandingan pertama Kanjuruhan sebagai stadion baru,” jelasnya di Jakarta, seperti dilansir dari Bola.
Diketahui, pada 1 Oktober 2022 lalu, tragedi di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya, menyimpan luka yang mendalam bagi pencinta sepak bola Indonesia, lantaran menelan korban jiwa hingga 135 orang.
Akibat tragedi tersebut, markas Arema FC itu hingga kini belum kembali digunakan. Namun renovasi untuk menjadi stadion yang lebih layak, sudah selesai dilakukan.
Ferry Paulus menambahkan, untuk masalah izin hitam di atas putih dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya, memang belum terealisasikan.
“Walaupun hitam di atas putih belum, tapi dengan komunikasi yang berjalan ini, arahnya akan ke sana, serah terima sudah, dokumentasinya sudah, sisa seremoni,” kata Ferry.
Stadion Kanjuruhan, memang sudah rampung direnovasi untuk seluruh fasilitas yang ada. Salah satu hasil perubahan tersebut, kini kapasitas Stadion Kanjuruhan berkurang menjadi 21.603 penonton dengan single seat.
“Tragedi itu kan masa lalu yang harus menjadi catatan. Kami asistensi pada Arema FC, bahwa ini blessing juga. Dulu (kapasitasnya) 38 ribu, sekarang menjadi 21,6 ribu bisa dibilang akan meningkatkan grade dari suporternya sendiri. Stadion lebih sedikit tapi peminatnya lebih banyak,” ungkapnya.
Terpisah, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menyampaikan, Arema FC kemungkinan bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan saat menjamu Persebaya.
Namun menurutnya, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi karena tingkat kerawanan yang tinggi dalam laga ini.
“Diupayakan di sini (Stadion Kanjuruhan), sepertinya tanpa penonton. Tapi belum ada statement resmi,” terangnya saat dikonfirmasi Rabu, (9/5/2025).
Inal -sapaan akrabnya- mengaku sangat ingin menggunakan Stadion Kanjuruhan kembali secepatnya. Tapi semua itu harus tetap berkomunikasi dengan Pemkab Malang dan Polres Malang secara intensif.
“Kami juga sudah komunikasi dengan Polres Malang terkait kemungkinan main di Stadion Kanjuruhan saat menjamu Persebaya. Tapi belum konkrit. Kita lihat perkembangannya nanti seperti apa,” ucapnya singkat.
Pada prinsipnya, kata Inal, Arema FC berharap di sisa kompetisi Liga 1 ini, bisa kembali bermain di Stadion Kanjuruhan. Apalagi dalam tujuh pertandingan sisa, empat di antaranya adalah laga home.
‘’Semoga Aremania juga bisa penuhi Kanjuruhan nantinya. Ini jadi motivasi tambahan, juga untuk semangat menyambut musim depan,’’ tegasnya.
Manajemen Arema FC sendiri, terus berupaya memenuhi semua standar yang dibutuhkan pasca pra assesment pertama pada awal tahun ini.
‘’Setifikasi semua sudah diurus. Dispora sini juga sudah siap penuhi yang masih kurang, seperti kursi, meja, hingga area medis,’’ jelasnya. (*/Ra Indrata)