
MALANG POST – Hari jadi ke-111 Kota Malang sebenarnya jatuh pada 1 April 2025. Karena bersamaan libur dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H, maka peringatannya baru dilaksanakan bersamaan hari pertama masuk kantor bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Yaitu, Selasa, 8 April 2025.
Peringatan diawali dengan upacara di Balaikota Malang. Dikemas bareng halal bi halal. Walikota Malang, Wahyu Hidayat, bertindak sebagai inspektur upacara.
Peringatan dihadari para purna walikota, purna wakil walikota, dan purna sekda Kota Malang. Juga mendiang purna walikota Malang. Di antaranya Sutiaji, Sutrisno dan Ibu Egnie Rumambi Sugiyono. Sedang jajaran purna Sekda di antaranya Bambang Dh Suyono, Wasto dan Hadi Santoso.
Selain itu, jajaran Forkompinda plus, pimpinan dan anggota DPRD Kota Malang, para tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala perangkat daerah beserta jajaran. Hadir juga kepala daerah di Malang Raya. Di antaranya Bupati Malang, HM Sanusi.
Meski sudah sepuh, Egnie Rumambi yang juga mendiang Ebes Sugiyono, purna tugas walikota Malang periode 1973 sampai 1983, tampak sangat sehat dan energik. Ketika itu, Ibu Egnie Sugiyono mengenakan busana hitam dipadu kain panjang hitam.

BARISAN MANTAN: Walikota Malang periode 2019-2024, Sutiaji, bersama Bupati Malang, HM Sanusi, duduk satu deret dengan Walikota Malang, Wahyu Hidayat, dan Wawali Ali Muthohirin. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Dresscode peringatan tahun ini adalah busana adat Malangan. Yaitu, atasan hitam dengan bawahan kain batik khas Malangan dan blangkon (penutup kepala) juga khas Malangan. Ini dikenakan para pejabat dan ASN Pemkot Malang serta para anggota dewan.
Sedang untuk Walikota Malang, Wahyu Hidayat dan Wakil Walikota Malang, Ali Muthohirin, mengenakan baju putih. Untuk bawahan dan blangkon sama yang lain. Yaitu, khas Malangan.
Selesai upacara dilanjut halal bihalal. Semua pejabat dan ASN Pemkot Malang berjabat tangan dengan Walikota Wahyu dan istri, Wawali Mas Ali dan istri, ketua dewan serta jajaran Forkompimda.
Menurut Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, rangkaian peringatan Hari Jadi ke-111 Kota Malang antara lain, melaksanakan ziarah ke makam para pendahulu pimpinan Kota Malang di Gribig.
“Ziarah ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk penghormatan atas jasa para tokoh yang telah mengabdikan diri bagi kemajuan Kota Malang. Semoga dengan mengenang mereka, kita semakin termotivasi untuk meneruskan perjuangan dan mewujudkan cita-cita besar bagi Kota Malang,” ujar Sekda Erik yang juga Ketua Panitia HUT ke-111 Kota Malang.
Tak hanya itu, peringatan HUT ke-111 Kota Malang juga ditandai dengan Sidang Paripurna yang diselenggarakan DPRD Kota Malang. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan sejarah pemerintahan Kota Malang.
“Kita semua berharap bahwa kebijakan dan strategi yang diambil mampu membawa manfaat besar bagi masyarakat. Serta menjadikan Kota Malang semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” paparnya.
Kemeriahan peringatan juga diwujudkan dalam berbagai acara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Salah satu yang dinanti adalah Malang Vaganza. Sebuah perayaan yang menampilkan keberagaman seni, budaya dan kreativitas warga Kota Malang.
“Kegiatan ini menjadi ajang bagi kita semua untuk menamoilkan potensi kota, serta memperkuat rasa bangga terhadap identitas Malang yang khas dan istimewa,” kata Erik.
Selain itu, berbagai kegiatan lain juga digelar oleh perangkat daerah, instansi dan komunitas masyarakat. Seperti beragam lomba kampung mbois, bakti sosial pembagian alat bantu dengar serta berbagai acara seni dan budaya.(Eka Nurcahyo)