
MALANG POST – Perubahan pola makan dan tidur selama Ramadhan memengaruhi metabolisme tubuh. Sehingga diperlukan penyesuaian dalam rutinitas olahraga.
Hal tersebut dijelaskan oleh Prisca Widiawati, S.Pd., M.Pd., dosen sekaligus Kepala Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Universitas Negeri Malang (UM).
Dalam sebuah studinya ia juga menjelaskan bahwa selama puasa, tubuh melakukan metabolisme dengan memanfaatkan energi yang bersumber dari makanan.
Energi pertama yang digunakan adalah glukosa, diikuti oleh lemak, dan terakhir protein.
“Namun, penggunaan protein sebagai sumber energi utama harus dihindari karena dapat menyebabkan hilangnya massa otot,” ungkapnya.
Aktivitas sehari-hari seperti halnya mandi, berjalan, atau tidur tetap membutuhkan energi meskipun sedang berpuasa.
Berolahraga saat puasa boleh dilakukan, tetapi sebaiknya dengan intensitas ringan. Olahraga saat puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penurunan kekuatan.
Menurut Prisca, waktu terbaik untuk berolahraga tergantung pada kebutuhan individu.
“Laki-laki disarankan berolahraga sebelum sahur. Karena kadar hormon testosteron meningkat pada waktu tersebut. Namun, kekurangannya adalah pengurangan waktu tidur malam,” ujarnya.

Prisca Widiawati, S.Pd., M.Pd., dosen sekaligus Kepala Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Universitas Negeri Malang (UM). (Foto: Istimewa)
Alternatif lainnya adalah berolahraga menjelang berbuka puasa, yang memungkinkan tubuh segera terhidrasi setelah aktivitas fisik.
Jenis olahraga yang disarankan selama Ramadhan meliputi latihan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Untuk olahraga ringan, seperti stretching, yoga, atau pilates, dapat menjadi pilihan ideal. Sementara itu, berjalan kaki, jogging, dan bersepeda merupakan opsi untuk intensitas yang sedikit lebih tinggi.
Prisca juga mengingatkan pentingnya menjaga hidrasi dan tidak memaksakan diri.
Sebagai penutup, Prisca memberikan pesan kepada seluruh civitas academica Universitas Negeri Malang (UM) untuk tetap aktif berolahraga.
“Dengan berolahraga, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh dan mental, tetapi juga memperbaiki postur tubuh,” tuturnya.
Keseimbangan ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
Mari tetap aktif selama Ramadhan demi kesehatan dan produktivitas yang optimal. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)