
NGAJI: Kegiatan keagamaan rutin dilakukan sebelum memulai aktifitas belajar mengajar di kelas. Siswa kelas X sampai XII, mengikuti Salat Dhuha berjamaah, sekaligus lantunkan bacaan Alquran serta doa dan dzikir. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Kota Malang, Dr. H. Sutirjo, M.Pd mengemukakan, pendaftaran penerimaan peserta didik baru madrasah (PPDBM) di MAN 1 Kota Malang, metode penilaiannya meniru ala Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
“Setelah calon siswa-siswi madrasah, menyelesaikan pengisian jawabannya berbasis digital. Baik itu tes akademik, ketika sudah di-submit dari HP atau gadget peserta, skornya bisa langsung dilihat langsung oleh peserta,” H. Sutirjo, Jumat (21/3/2025).
Alasan penerapan model tersebut, Sutirjo menyebut, untuk mengedepankan atau mengutamakan akuntabilitas dan transparansi. Yang kedua, sistem tersebut dinilai lebih efektivitas dan efisiensi. Ketiga, untuk meyakinkan kepada masyarakat, khususnya calon wali murid, penyelenggaraan PPDB dilaksanakan transparan dan akuntabel.
“Kemampuan peserta juga bisa terukur, pasca menyelesaikan tes akademik dan psikologi maupun wawancara,” tegasnya.
Dijelaskan, materi ujian seleksi ada tiga. Yakni materi akademik dan psikologi serta wawancara. Point penilaiannya 70 persen untuk akademik, 20 persen buat psikologi dan 10 persen dari wawancara. Penilaian keseluruhan bisa didapatkan peserta, setelah pelaksanaan tes tuntas 15-16 Maret 2025.
“Pengumuman hasil seleksi diinformasikan pada 17 Maret 2025 di PPDBM 2025. Jadi intervalnya tidak terlalu lama. Namun pengumuman secara keseluruhan tetap dilaksanakan oleh MAN 1 Kota Malang.”
“Sifatnya sekedar menginformasikan kuota siswa-siswi MAN 1, lolos seleksi menjadi siswa MAN 1 Kota Malang,” jelas dia.

KASEK: Kepala MAN 1 Kota Malang, Dr. H. Sutirjo, M.Pd, saat ditemui di ruangannya, Jumat (21/3/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Disinggung jumlah pendaftar, mantan Kepala MTsN 6 Malang ini menyebutkan, jumlah secara keseluruhan dari jalur prestasi dan terpadu serta jalur reguler maupun afirmasi, total 1.500 siswa.
Dikonfirmasi perihal penerapan model penilaian dan keterbukaan menampilkan hasil PPDBM ke publik, Sutirjo menandaskan, pihaknya mendapatkan dukungan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang. Seiring dengan tujuan Kemenag Kota Malang maupun Jawa Timur mengikuti zona integritas (ZI).
“Harapannya, hal ini bisa menguatkan dalam membangun perspektif tata kelola manajemen. Lebih modern, layanan prima yang produktif di lingkungan madrasah.”
“Pelayanan kita berikan kepada masyarakat dengan cepat, akurat, memuaskan, efektif dan efisiensi serta transparan sekaligus akuntabel,” tambahnya.
Selain dari itu, dia menyebutkan, MAN 1 Kota Malang telah berproses pembangunan peningkatan infrastruktur. Berupa penambahan gedung tiga tingkat di sisi barat gedung utama. Diperuntukkan 18 ruang kelas belajar (RKB). Bisa menampung sampai 500 lebih siswa madrasah.
“Kami bersama para guru dan tenaga kependidikan, bertekad dan berkomitmen memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat yang berkualitas.”
“Jadi sejak awal PPDBM, kita laksanakan prosesnya dengan akuntabel dan transparan. Mengutamakan pendidikan karakter Islami, dengan akhlak sesuai ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi,” bebernya.
Salah satu bentuk penguatan kepada siswa-siswi di MAN 1 Kota Malang, pihaknya telah mendawamkan kegiatan keagamaan di setiap paginya, dengan Salat Dhuha berjamaah, dhuhur dan ashar.
Disertai lantunan beberapa bacaan surah Al Qur’an sekaligus dzikir. Bertujuan membentengi diri, memudahkan pikiran siswa-siswi guru belajar atau menerima pelajaran.
“Terpenting lagi, dalam kegiatan pagi tersebut, ikut mendoakan kedua orang tua siswa dan guru. Yang berjuang membesarkan anak-anak kita, dengan penuh kasih sayang.
“Para guru ikut mengalirkan ilmu sekaligus mencerdaskan anak-anak kita. Agar kelak menjadi anak yang cerdas, bermanfaat, berkah serta berprestasi bagi orang tua, masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)