
MALANG POST – Setelah melakukan pencarian selama enam hari, Tim SAR gabungan berhasil menemukan Mesdiono (35) Rabu (19/3/2025) yang dilaporkan hilang di hutan Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang saat mencari rumput.
Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya, Yoni Fariza K menyatakan, Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor sekitar pukul 16.15 WIB. Survivor ditemukan pada koordinat 7°47’46.5″ S, 112°22’33.8″ E dengan jarak kurang lebih 350 M dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK).
“Setelah hilang selama enam hari, survivor ditemukan dalam kondisi selamat. Dimana posisi survivor selama pencarian diperkirakan masih berjalan tanpa tujuan,” papar Yoni.
Setelah ditemukan, survivor langsung dievakuasi menuju rumah keluarga, yang berada di Dusun Bataan, Desa Pait, Kecamatan Kasembon.
Setelah berhasil menemukan survivor dalam kondisi selamat, operasi SAR gabungan dinyatakan selesai dan ditutup. Kemudian unsur SAR yang terlibat langsung dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Sejumlah metode pencarian diterapkan dalam proses pencarian tersebut. Salah satunya dengan menerapkan metode pancing survivor menggunakan makanan. Metode ini diterapkan setelah pencarian pada Senin (17/3/2025). Tim masih yakin korban selamat, mengingat ditemukannya sandal miliknya di lokasi.

OPERASI GABUNGAN: Tim SAR gabungan berhasil menemukan Mesdiono pencari rumput asal Kasembon, Kabupaten Malang dalam kondisi selamat. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Metode ini dilakukan dengan menempatkan makanan di empat titik gubuk petani di sekitar lahan pertanian hutan Desa Pait. Jika survivor terpancing dengan makanan ini, akan memudahkan pelacakan dengan unit K-9.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mesdiono hilang ketika hendak mencari rumput ke lahan hutan yang jaraknya sekitar 2,5 kilometer dari rumahnya. Kronologi hilangnya korban, pada Kamis sekitar pukul 10.30 WIB yang bersangkutan berangkat dengan berjalan kaki mencari rumput. Tak berselang lama dia pulang dengan membawa rumput.
“Karena rumput dirasa masih kurang, korban berangkat lagu ke hutan untuk mencari rumput tambahan. Namun hingga Kamis malam, survivor belum pulang,” urai Plh Kasi Humas Polres Batu, Aiptu Doni.
Dengan kondisi tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun. Selanjutnya diteruskan kepada pihak desa, babinsa dan bhabinkamtibmas.
“Warga juga berinisiatif untuk mencari ke lokasi survivor biasa mencari rumput, namun tidak ditemukan,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dihimpun, survivor juga ga pernah hilang di hutan sekitar tahun 2021 lalu. Saat itu dia hilang sekitar 24 jam dan dicari warga ketemu di kawasan hutan dusun Tangkil yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari rumahnya.
“Survivor biasa pulang mencari rumput setelah Magrib, sekira pukul 18.30 WIB. Informasi lain, survivor punya kepribadian pendiam dan mudah tersinggung,” tutupnya. (Ananto Wibowo)