
SUKSES: Andoni Pridatama, menunjukkan salah satu hasil produknya. Dari hanya bermodal RP500 ribu, kini omzenya menjadi Rp10 miliar dalam kurun waktu lima tahunan. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Pengusaha madu asal Kota Semarang, bermerk Sarang Maduku dan Best Honey, Andoni Pridatama (34), berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses. Dari hanya bermodal Rp500 ribu, kini memiliki 33 jenis madu untuk kesehatan, dengan omset miliaran rupiah.
Doni, sapaan akrab Andoni Pridatama, saat ini menetap di Kelurahan Tunjungsekar, Lowokwaru Kota Malang. Bersama istrinya, Mentari Puji Rahayu dan ketiga anaknya, Doni bertekad akan mengembangkan usahanya lebih pesat lagi.
“Usaha ini kami rintis sejak 10 Januari 2020 silam, setelah kami mendapat ilmu dan diyakinkan rekan yang terlebih dahulu sukses. Apalagi kami juga disambungkan dengan relasinya, yang peternak lebah di Kota Pasuruan.”
“Waktu itu hanya bermodal tekad dan keyakinan kuat, serta uang Rp500 ribu,” jelasnya.
Doni tidak menyangka, produk madu yang dikelolanya, saat pandemi Covid-19, mendapatkan sambutan positif dan peluang yang menjanjikan di pasaran.
“Setelah kami tekuni dengan dengan kerja keras, serta mendapat satu mentor. Apalagi kami lihat salah satu rekan sekali panen mencapai Rp30 juta, kami makin yakin. Inilah kesempatan yang sangat menjanjikan. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT, memberikan jalan kemudahan bagi keluarga kami,” tambahnya.
Meski demikian, Doni juga mengaku sempat mengalami kegagalan dalam beberapa kali usaha. Seperti saat kerja di Bank Mandiri di bagian bengkel, jualan cilok, rempeyek kacang, gamis serta durian. Semuanya tidak bertahan lama. Hanya dalam hitungan minggu atau bulan, sudah gagal.
“Kami waktu itu sempat down. Usaha apa lagi untuk menata masa depan. Tanpa disengaja ketemulah teman main, yang kemudian menceritakan sekaligus menunjukkan bisnis yang digelutinya, yakni usaha madu,” urai Doni.
Di awal Doni bisnis madu, hanya mampu menjual dua kotak saja. Tapi respon masyarakat sangat positif. Akhirnya Doni berupaya menjangkau peternak lebah lebih amanah. Hingga dia bisa mendapatkan peternak madu.

KERJA KERAS: Karyawan Sarang Maduku dan Best Honey, milik Andoni Pridatama, sibuk mengemas produk untuk dikirim ke konsumen. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Dikemukakan pula, madu yang didapat dari peternak lebah, jumlahnya tidak satu jenis saja. Tapi ada 33 jenis madu. Seperti madu klentheng, madu randu serta madu-madu lainnya. Didapatkan dari 12 peternak lebah di Nusantara.
“Madu yang kami promosikan ini, baik untuk kesehatan tubuh. Setiap madu memiliki khasiat tersendiri.”
“Kami melibatkan ahli gizi dalam mengedukasi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa lebih memahami. Contohnya madu pahit, untuk orang yang memiliki diabetes,” ungkapnya.
Sisi nilai bisnis dalam mempromosikan produk madunya, Doni memakai dua nama. Yakni Sarang Maduku dan Best Honey. Pihaknya juga memiliki strategi tersendiri. Dengan menggandeng e-commerce, melalui aplikasi online yaitu Shopee.
“Lewat Shoppe, nilai keuntungan bisa mencapai 70 persen. Sisanya faktor cara lainnya.”
“Pada 2020, kami bisa mendapat omzet Rp90 juta. Pada 2021 Rp300 juta, di 2022 Rp550 juta, 2023 Rp1 miliar dan 2024 Rp4 miliar,” cetusnya.
Omzet itu hanya untuk produk dari Sarang Maduku. Belum dari produk Best Honey, yang dirintis pada 2023 lalu. Di 2024 kemarin, berhasil mendapatkan omset Rp10 miliar.
Madu yang menjadi unggulan dan besar capaiannya adalah Madu Multi Flora. Produk tersebut laris manis seperti kacang goreng.
“Pangsa pasar Best Honey baru lahir di 2023, dengan omzet Rp10 miliar. Banyak digemari Gen Z serta 95 persen kaum hawa. Untuk produk Sarang Maduku, segmentasinya laki-laki 60 persen dan perempuan 40 persen. Mulai usia 26 sampai 44 tahun,” paparnya.
Pada awal promosi, Doni hanya berdua dengan istri tercinta. Lambat laun ada perubahan strategi marketing. Yakni lewat shopee dan iklan live streaming melibatkan ahli gizi. Karyawan yang ikut bergabung di usaha pun terus bertambah. Saat ini sudah ada 111 orang karyawan.
“Yang pasti ada job deskripsi masing-masing. Tapi khusus untuk live streaming, kami harus memakai ahli gizi. Sebab, selain berpromosi juga ingin mengedukasi masyarakat. Bagaimana tata cara minum madu yang baik dan benar, sehingga menghasilkan kesehatan yang lebih bagus lagi,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)