
MALANG POST – Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat ekosistem ekonomi Muhammadiyah, yang lebih kuat dan berdaya saing. Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang ekonomi, selenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (26/2/2025).
Rakornas ini diharapkan menjadi momentum strategis bagi Muhammadiyah, untuk memperkuat perannya dalam ekonomi. Sejalan dengan visi besarnya dalam membangun kesejahteraan umat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, menegaskan, ekonomi merupakan faktor krusial dalam membangun bangsa yang maju dan stabil. Muhammadiyah telah lama menempatkan ekonomi sebagai bagian integral dalam gerakannya. tuturnya.
Haedar juga menjelaskan, tujuh elemen kebudayaan, termasuk ekonomi, menjadi fondasi peradaban yang tinggi. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus memperkuat sistem dan tidak takut untuk melangkah demi kesejahteraan umat.
Ia menekankan, ekonomi harus dikelola dengan spirit kapitalisme berbasis nilai Islam, untuk memperkuat kemandirian dan keadilan sosial.
“Muhammadiyah juga terus berkomitmen mengembangkan amal usaha, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan. Tapi juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” katanya.
Turut hadir Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, yang mewakili Gubernur Bank Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang ekonomi, gelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (26/2/2025) (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi / Malang Post)
Ia menjelaskan peran strategis Bank Indonesia, dalam mendukung ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Serta menyoroti pentingnya pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, sebagai bagian dari optimalisasi ekonomi syariah.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si. Yang menyampaikan harapannya, agar Rakornas menjadi wadah untuk berpikir besar sekaligus membumi.
“Melalui agenda ini, Muhammadiyah semakin menegaskan perannya dalam membangun ekonomi umat yang lebih maju, berkeadilan dan ber kemakmuran,” jelasnya.
Sinergi dengan Bank Indonesia, menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Muhammadiyah harus berani menemukan, menggerakkan dan membangun ekonomi yang adil dan makmur. Ibu dari segala pengetahuan adalah keberanian dalam melakukan inovasi dan penemuan baru.
“Dengan terus melakukan ijtihad dan jihad ekonomi, Muhammadiyah diharapkan semakin kuat dalam membangun kemaslahatan umat yang lebih baik,” ungkapnya. (M. Abd Rachman Rozzi)