
BERAT: Arkhan Fikri harus berjuang ekstra keras saat menjamu PSIS Semarang. Hujan deras dan lapangan becek, menjadikan pemain muda Arema FC itu, harus jatuh bangun di sektor tengah lapangan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Wasit asal Singapura, Muhammad Taqi Al Jaafari bin Jahari, harus benar-benar bekerja keras di laga pekan ke-24 Liga 1 musim 2024/2025. Ketika memimpin Arema FC menjamu PSIS Semarang, di Stadion Gelora Soepriadi.
Faktor cuaca yang menjadikan wasit berkali-kali harus membuat keputusan berat. Karena hujan lebat disertai petir yang beberapa kali menyambar, menjadikan pertandingan beberapa kali harus dihentikan.
Pertama ketika laga berlangsung di menit ke-35, Wasit Taqi, harus menghentikan pertandingan. Penyebabnya, terjadi petir di tengah hujan lebat yang mengguyur Stadion Soepriadi.
Laga pun berhenti hingga hampir 30 menit. Sebelum kembali dilanjutkan meski hujan deras masih terus mengguyur. Sampai babak pertama bisa dituntaskan.
Tetapi masuk babak kedua, laga pun tidak bisa langsung dimainkan setelah 15 menit waktu istirahat berakhir.
Hujan deras menjadikan beberapa bagian lapangan tergenang air. Menjadikan laju bola tidak bisa berjalan.
Panpel Arema FC, sudah mencoba menguras genangan air itu, menggunakan papan iklan. Tetapi dalamnya genangan, menjadikan waktu menguras air itu cukup panjang.
Hingga akhirnya 30 menit berselang, lanjutan babak kedua bisa dimulai. Sekalipun kondisi lapangan menjadi semakin berat. Berkali-kali bola berhenti karena terkena genangan air.
Tak heran jika di babak kedua tersebut, kedua tim lebih banyak memanfaatkan long pass, untuk mengantisipasi bola terhenti karena genangan.
Pun di saat laga sudah berlangsung, Wasit Taqi harus berjuang ekstra keras. Benturan antar pemain saat berebut bola, harus benar-benar diperhatikan. Untuk bisa mengetahui apakah ada pelanggaran dalam setiap perebutan bola tersebut.
Salah satunya, saat Wasit Taqi harus melakukan review on field terhadap tayangan VAR, untuk memutuskan apakah benturan antara kiper Arema FC, Dicki Agung Setiawan, dengan Gali Freitas, adalah sebuah pelanggaran.
Awalnya, Wasit Taqi memutuskan Gali Freitas melanggar Dicki Agung. Hingga keputusannya memberikan bola tendangan bebas untuk Arema FC.
Tapi setelah melihat layar VAR, keputusan itu harus dianulir. Bahkan kebalikkannya. Wasit Taqi menganggap Dicki Agung yang melanggar Gali Freitas di menit ke-90. Titik putih penalti ditunjuk. Sudi Abdallah yang menjadi algojo, sukses mencetak gol penyama kedudukan.
Arema FC pun harus puas bermain imbang 2-2 (2-1) di laga yang berlangsung pada Senin (24/2/2025) petang hingga malam hari itu.
Dalam post match press conference, pelatih Arema FC, Ze Gomes mengakui kondisi lapangan yang berat, menjadikan strategi dan taktiknya tidak berjalan dengan baik.
Hujan deras yang juga membuat lapangan menjadi jelek, juga menjadikan Arema FC harus kebobolan dua gol yang sangat tidak diinginkan.
“Padahal di babak pertama, kami bermain bagus dengan langsung mencetak dua gol.”
“Tapi kebobolan satu itu menjadi agak sulit. Apalagi di tambah hujan deras mulai turun, hingga lapangan menjadi kurang bagus. Dan pertandingan menjadi sedikit sulit,” kata pelatih bernama lengkap Jose Manuel Gomes da Silva ini.
Yang dimaksud kebobolan di babak pertama, adalah saat Dicki Agung Setiawan, kiper pengganti Lucas Frigeri, melakukan blunder. Bermaksud melakukan tendangan dari hasil backpass, justru bolanya berhasil di blok Sudi Abdallah.
Akibatnya bola liar setelah membentur kaki Sudi Abdallah bagian dalam, justru meluncur ke dalam gawang yang sudah kosong.
“Di babak kedua, lapangan semakin sulit dan berat. Aliran bola tidak bisa lagi di kontrol. Akibatnya harus selalu pakai long ball. Transisi pun menjadi sulit untuk dilakukan,” tandasnya.
Puncak dari beratnya kondisi lapangan dan hujan deras yang terus turun, menjadikan Arema FC harus disanksi dengan tendangan penalti. Yang justru terjadi di akhir babak kedua.
Tepatnya di menit ke-90, yang sekaligus menjadi gol penyeimbang PSIS Semarang. Sementara perpanjangan waktu, hanya berlangsung empat menit di babak kedua.
“Sekarang adalah waktunya untuk istirahat dan mempersiapkan diri menghadapi Maluku (United). Kita masih punya banyak waktu, untuk persiapan di pertandingan selanjutnya,” kata pelatih asal Portugal itu. (Ra Indrata)