
MALANG POST – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum Polres Malang, terlihat ada tanda-tanda peningkatan.
Kata KBO Reskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, Sabtu (23/2/2025) kemarin, ada peningkatan kasus curanmor di Kabupaten Malang. Sepanjang tahun 2024, tercatat 100 kasus curanmor dengan 98 kasus berhasil diungkap.
Sementara sampai awal Februari 2025 lalu, jelas Ipda Dicka, sudah terjadi 19 kasus baru dengan delapan kasus di antaranya telah berhasil diselesaikan.
Menanggapi situasi ini, pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif.
“Polres Malang juga menggalakkan penggunaan teknologi CCTV di tempat-tempat strategis dan mendorong partisipasi aktif masyarakat, dalam upaya pencegahan kejahatan,” tegas Ipda Dicka.
Tidak itu saja, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Dengan kerjasama antara polisi dan masyarakat, lanjut Ipda Dicka, diharapkan angka kasus curanmor dapat ditekan.
Sedangkan terkait maraknya curanmor, Kaprodi S2 dan S3 Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Oman Sukmana, menyebut jika faktor ekonomi, utamanya ketika menjelang Ramadan, menjadi faktor utama meningkatnya kasus curanmor.
“Memang trend curanmor seringkali meningkat menjelang momen Ramadan dan Lebaran.”
“Hal ini terjadi karena ada tekanan ekonomi dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu, peluang terjadinya kriminalitas juga meningkat,” kata Prof. Oman.
Karenanya, Prof. Oman mengusulkan peningkatan patroli di daerah-daerah rawan. Seperti Bululawang, Lawang, Dau, Karangploso dan Gondanglegi.
“Selain itu, penggunaan teknologi seperti CCTV di tempat-tempat strategis, juga direkomendasikan untuk meningkatkan pengawasan dan deteksi dini terhadap aktivitas kriminal,” jelasnya.
Oman juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat, dalam upaya pencegahan kejahatan.
Selain itu, Prof. Oman juga menyarankan untuk membentuk sistem keamanan lingkungan yang melibatkan warga setempat. Serta edukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan cara mengamankan properti mereka. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)