
MALANG POST – Pemkot Malang dalam hal ini Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) tampaknya tidak gentar dengan petisi dari Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (HIPPAMA). Revitalisasi Pasar Besar Malang (PBM) agar lebih layak dan nyaman dengan wajah baru akan tetap dilakukan.
“Kami akan memberi manfaat bagi masyarakat terkait revitalisasi pasar itu. Kami serahkan ke masyarakat untuk menilai, apakah saat ini pasar itu layak atau tidak,” kata Eko Sri Yuliadi, Kepala Diskopindag Kota Malang saat dikonfirnasi terkait petisi HIPPAMA.
Menurut Eko Syah, panggilan akrab Eko Sri Yuliadi, lantai satu (dasar) PBM itu posisinya kini berada di bawah jalan. Kondisi ini membuat lantai satu sering tergenang air saat hujan.
“Agar kondisinya layak dan nyaman, rencanya bangunan pasar itu nanti disejajarkan dengan jalan. Dengan begitu, para pedagang di lantai dasar tidak lagi tergenang ketika turun hujan,” papar Eko Syah, Kamis (20/2/2025).
Demikian juga lantai atas, apakah layak pasca PBM terbakar dua kali. Usia bangunan PBM juga sudah tua. Sekitae 45 tahun. Karena itu, apakah bangunan pasar itu masih layak kalau hanya diperbaiki.
Terlebih, hasil uji forensik dari UB, bangunan itu pasca kebakaran dua kali dinyatakan tak layak. Sehingga, rekomendasinya agar pasar layak maka bangunan perlu dibongkar.
Informasinya, Pemerintah Pusat bersedia membantu merenovasi PBM lewat anggaran kurang lebih Rp 267 miliar, dengan syarat tidak ada konflik, baik sosial ataupun antar pedagang.
Menanggapi hal ini, Eko Syah menyatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi ke pedagang. Namun, hingga kini masih saja ada yang pro dan kontra. “Jangankan pasar dengan 4.500 pedagang, pasar dengan 250 pedagang saja ada pro kontranya,” kata Eko Syah yang saat dihubungi Malang Post lewat telepon berada di Jakarta.
Dia juga menjelaskan, anggaran untuk revitalisasi dari pusat itu belum disetujui. Saat ini, Pemkot Malang berusaha melengkapi dokumen-dokumen untuk mendapatkan dana dari.pusat. “Rencananya pasar itu nanti dibangun dengan tiga lantai,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang (PBM) dengan pembongkaran total tampaknya masih ada kendala. HIPPAMA tegas menolak jika PBM dibongkar total terkait renovasi.
Ini terpotret dari kegiatan penyampaian petisi di area parkir PBM, Selasa (19/2/2025). Menurut Agus Priambodo, Wakil Ketua sekaligus Humas HIPPAMA, kegiatan penyampaian petisi itu karena Pemkot Malang dan sejumlah anggota dewan dituding melakukan pembohongan publik.
“Menurut mereka tinggal 15 yang menolak pembongkaran. Tetapi kenyataannya masih 3.600 an dari 4.500 an pedagang yang menolak pembongkaran total. Atau kurang lebih 85,71 persen yang menolak,” ungkap Agus.
Pemutar balikan fakta itu juga tampak dari banner besar yang dipasang di atas PBM. Menurut Agus, banner itu yang memasang pemkot sendiri karena akses ke atas yang punya kunci pemkot sendiri. Pedagang juga beralasan kalau PBM dibongkar total, butuh waktu yang panjang ketika pedagang direlokasi dan berada di tempat penampungan. Bisa 2 sampai 3 tahun.(Eka Nurcahyo)