
Penjaga warung kelontong rokok dan bensin Madura 24 jam, di Jalan Sudanco Supriyadi, Sukun. Mayatnya yang hanyut berhasil diketemukan oleh tim gabungan, di belakang Mitra 10 Kelurahan Kebonsari, Sukun, Rabu (19/02/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – M. Qoit (23), warga Desa Waru Barat, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Penjaga warung kelontong rokok dan bensin di Jalan Sudanco Supriyadi, Sukun Kota Malang. Diketemukan meninggal dunia di seputaran Kelurahan Kebonsari, Sukun, Rabu (19/02/2025).
Korban diketemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, setelah hanyut dan terbawa derasnya arus saluran drainase hingga ke selatan di kawasan Kelurahan Kebonsari, Sukun.
Korban ketika itu, sedang sendirian menjaga warung kelontong milik kerabatnya. Cuacanya sedang hujan lebat dan merata serta angin kencang. Sekitar pukul 16.15 – 16.30 ada suara seperti hentakan atau barang jatuh.
Setelah dicek, ternyata kondisi warung rokok kelontong sudah porak poranda. Qoit yang menjaga warung, ikut terjatuh karena warungnya amblas dan ikut kebawa arus saluran drainase.
“Melihat kondisi tersebut, kami langsung meminta bantuan kepada teman-teman yang ada di lokasi, untuk menghubungi pihak terkait.”
“Selang beberapa saat, bantuan mulai berdatangan. Baik itu BPBD, dari DPUPRPKP, relawan, Polsek maupun pihak terkait lainnya,” terang Agus Hariyanto, salah seorang penjaga parkir di Mie Gacoan, Rabu (19/02/2025).
Koordinator Tim Satgas GASS DPUPRPKP Kota Malang, Hari Widodo atau Beng-Beng membenarkan adanya korban jiwa terkait tanah yang amblas tersebut. Karena warung itu berdiri di atas saluran drainase atau irigasi SDA Provinsi Jawa Timur.
“Kami dapat informasi dari teman-teman BPBD yang melakukan pencarian korban. Dan ditemukan di belakang Mitra 10 Kelurahan Kebonsari, Sukun,” jelas Beng-Beng kepada Malang Post.
Proses evakuasi korban, butuh waktu yang cukup lama. Jenazah Qoit baru bisa diangkat sekitar pukul 19.30 WIB.
“Mengenai dugaan adanya pelanggaran saluran drainase, bukan kewenangan kami untuk mengomentari hal tersebut.”
“Kami esok pagi akan ke lokasi kembali, untuk membersihkan bekas bongkahan yang tersisa. Sekaligus melakukan evaluasi untuk dilaporkan ke pimpinan,” imbuhnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, Bagus Kristian membenarkan jika Tim Satgas GASS sudah melaporkan ke DPUPRPKP.
Untuk bangunan dari warung kelontong rokok dan bensin, yang berdiri di atas saluran drainase, pihaknya akan secepatnya melaporkan ke pimpinan.
“Kami juga akan mengirimkan surat sekaligus berkoordinasi dengan Satpol PP dan pihak terkait lainnya seperti Kelurahan dan Kecamatan, untuk koordinasi membahas bentuk pelanggaran saluran drainase,” ujar Bagus. (Iwan Irawan/Ra Indrata)