
MALANG POST – Para pedagang kaki lima (PKL) di Car Free Day (CFD) kawasan Stadion Brantas Kota Batu mengusulkan, selama bulan Ramadan CFD diubah sementara menjadi pasar takjil saat sore hari. Ini bertujuan agar perputaran ekonomi PKL CFD tak terhenti selama bulan penuh berkah.
Dengan adanya usulan tersebut, Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu mulai mengkajinya. Terlebih para pedagang juga telah bersurat melalui paguyuban pedagang.
Kepala Diskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan menyatakan, digelarnya pasar takjil merupakan permintaan dari pedagang CFD. Mereka telah bersurat ke dinas, berisikan keinginan mereka untuk membuka pasar takjil setiap sore hari di kawasan Jalan Sultan Agung.
“Adanya usulan tersebut, kami masih akan melakukan pembahasan,” kata Aries, Rabu (19/2/2025).
Setelah mendapat usulan tersebut, dia menambahkan, jika saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk, usulan tersebut juga telah disampaikan ke Pj Wali Kota maupun kepala daerah terpilih, serta sejumlah dinas terkait lainnya yang terlibat dalam CFD.
“Untuk keputusan dan mekanismenya seperti apa, kami masih menunggu petunjuk dulu. Apalagi kalau setiap sore ada jualan makanan, kan perlu dipertimbangkan,” jelasnya.

KULINERAN: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat berburu kuliner di CFD Kota Batu. Saat ini Pemkot Batu tengah menggodok untuk merubah CFD menjadi pasar takjil selama Ramadan. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Secara umum, perubahan dari CFD di pagi hari menjadi pasar takjil di sore hari hampir disetujui. Namun perlu dipertimbangkan terkait hal lain. Di antaranya faktor keamanan, lalu lintas, hingga batasan-batasan aktivitas yang hendak diberlakukan.
“Insya Allah nanti sesuai perintah arahan pimpinan dilaksanakan kegiatan takjil. Tapi kami minta petunjuk ke wali kota terpilih juga, untuk konsep takjilnya seperti apa,” imbuh Aries.
Sementara itu, untuk pola pengemasan dan teknis pelaksanaan masih akan dibahas lebih lanjut untuk memastikan kegiatan ini tidak mengganggu kenyamanan warga serta pengguna jalan.
“Kami ingin memastikan bahwa kegiatan ini berjalan tertib dan nyaman, baik bagi pedagang maupun masyarakat yang mencari takjil,” katanya.
Keputusan akhir mengenai perubahan CFD menjadi pasar takjil Ramadan 2025 akan segera diumumkan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan daerah dan instansi terkait.
“Insya Allah tetap di lokasi yang sama. Hanya bagaimana mengemasnya, masih akan dibicarakan. Perlu koordinasi dengan Dishub, Satpol-PP dari segi keamanan dan ketertiban, DLH dari sisi kebersihan juga karena kegiatannya sore,” tutup Aries. (Ananto Wibowo)