
MALANG POST – Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc memaparkan visi dan strategi pengembangan talenta kecerdasan buatan (AI) dalam acara diskusi kolaborasi elevAIte yang diselenggarakan oleh Microsoft Indonesia di Gedung Indonesia Stock Exchange, Jakarta, Rabu (12/02/2025).
Program elevAIte ini bertujuan untuk memperluas literasi AI kepada satu juta pembelajar di Indonesia, dengan fokus utama pada sektor pendidikan.
Diskusi ini dihadiri oleh Eksekutif Microsoft Corp Somanna Palacanda, bersama jajaran pimpinan dari beberapa universitas ternama di Indonesia, termasuk Universitas Gadjah Mada, Universitas Telkom, dan Universitas Bina Nusantara.
Agenda utama pertemuan ini meliputi pemaparan visi dan strategi implementasi program elevAIte di masing-masing institusi, termasuk Universitas Brawijaya.
Dalam presentasinya, Prof. Widodo menegaskan komitmen UB untuk menjadi pusat unggulan pengembangan AI di Indonesia.
“Universitas Brawijaya telah menyiapkan infrastruktur canggih dan kurikulum yang mendukung pengembangan AI lintas disiplin ilmu. Kolaborasi dengan Microsoft akan mempercepat transformasi ini, memperkuat kapasitas riset, dan mencetak talenta AI yang siap bersaing di tingkat global,” ujar Prof. Widodo.
Melalui kerja sama ini, UB akan mendapatkan akses ke berbagai teknologi Microsoft seperti Azure, GitHub Copilot, dan Power Platform. Program ini juga mencakup pelatihan dan sertifikasi untuk mahasiswa dan dosen, serta pengembangan kurikulum AI yang terintegrasi dengan standar global.

“Kami berharap Microsoft dapat mendukung penyediaan infrastruktur komputasi berkinerja tinggi, akses ke Azure Cloud, dan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dosen kami,” tambah Prof. Widodo.
Rektor UB juga menyoroti pentingnya penerapan AI untuk kepentingan sosial. UB berkomitmen mengembangkan proyek-proyek AI untuk kebaikan sosial seperti model prediksi bencana, diagnostik kesehatan, dan pengembangan teknologi untuk sektor pertanian.
“Kami ingin memastikan bahwa inovasi teknologi yang kami kembangkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi akademisi, tetapi juga masyarakat luas,” tutup Prof. Widodo.
Selain membahas program, pertemuan hari ini juga menjadi momentum penandatanganan sertifikat kerja sama antara Microsoft Indonesia dan UB. Kerja sama ini mencakup penyediaan akses teknologi Microsoft seperti Azure, GitHub Copilot, dan Power Platform, serta pengembangan kurikulum AI yang terintegrasi dengan sertifikasi resmi dari Microsoft.
Dengan kolaborasi strategis ini, UB diharapkan menjadi pusat inovasi AI yang tidak hanya berdampak di Indonesia, tetapi juga di tingkat Asia Tenggara, mendukung ekosistem AI yang berkelanjutan dan inklusif.
UB telah mendirikan AI Center UB pada tahun 2023 dan meresmikannya pada Januari 2025. Pusat ini berfungsi sebagai pusat riset dan inovasi AI yang melibatkan lebih dari 4000 mahasiswa dari berbagai fakultas.
AI Center UB dilengkapi dengan dua superkomputer NVIDIA DGX A100, yang masing-masing memiliki 8 GPU Tesla A100 dan kapasitas komputasi sebesar 10 PetaFLOPs. Selain itu, UB terhubung dengan jaringan global ARENA-PAC, memungkinkan kolaborasi riset internasional dengan koneksi hingga 100Gbps. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)