
MALANG POST – Pembantaian kucing di Kota Malang, terus berlangsung. Bukan pertama kali ini saja, kejadian matinya puluhan kucing secara bersama-sama terjadi.
Itulah sebabnya, perlu ada keseriusan semua pihak, untuk menyelesaikan kasus yang terjadi di Kota Malang ini. Utamanya keseriusan penanganan dari Kepolisian dan Dinas terkait.
Hal itu disampaikan Praktisi dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Drh Albiruni Haryo, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (17/2/2025).
“Kami juga beberapa kali mengawal kasus seperti ini. Bahkan kami juga sangat terbuka, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, untuk menyelesaikan penanganan kasus pembantaian kucing ini,” katanya.
Pihaknya juga menyebut, sudah cukup banyak pelaku yang sampai dipenjara. Karena kalau secara aturan yang mendasari sudah banyak. Tapi untuk bisa menjadikan pelaku memiliki efek jera, butuh waktu.
“Memang ada beberapa masyarakat yang kurang nyaman dengan kehadiran kucing. Apalagi kucing liar. Tapi dengan membantai, bukan menjadi jalan pintas,” sebut drh Albiruni.
Daripada harus saling menunggu pihak satu dengan pihak lain. Belum lagi butuh waktu lama untuk rapat dan lain sebagainya. Dokter Albi menawarkan sebuah solusi, dengan siapkan dana untuk aksi ke depan berupa sterilisasi kucing liar.
“Nanti bisa dilakukan dengan beberapa pihak terkait. Termasuk juga para pecinta kucing, sebagai aksi nyata secara cepat,” tegas dokter hewan Albiruni.
Cat Lovers Malang yang juga korban dari ‘pembantaian’ kucing, Uti Ruri, menjelaskan, sebagai salah satu warga Lowokwaru, dirinya melihat sekitarnya memang banyak sekali kucing. Baik yang dipelihara maupun kucing liar.
“Sampai kemudian di awalnya diketahui ada satu sampai dua kucing yang mati. Tapi orang orang sekitar tidak berpikir curiga,” katanya.
Sampai akhirnya masuk Januari ke Februari, tambahnya, dalam sehari bisa 2-3 kucing yang mati. Bahkan ada yang dalam sehari langsung empat kucing mati. Posisi ada di salah satu gang dekat rumahnya.
“Dua kucing milik kami juga jadi korban. Lalu kami lapor ke RT dan RW. Di tambah setelah itu banyak warga yang bercerita atas kejadian tersebut. Hanya saja, kami belum mencurigai warga sekitar,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Pidsus Satreskrim Polresta Malang Kota, Iptu Aji menjelaskan, soal kejadian dugaan pembantaian kucing di Lowokwaru Kota Malang, belum ada laporan yang masuk.
Pihaknya berharap, ada warga yang melaporkan dulu. Baik ke Polsek atau ke Polresta Malang Kota, supaya ada beberapa kelengkapan data dan bukti.
“Kejadian kucing yang dibunuh itu, sebenarnya bisa diproses hukum. Berdasar pasal 302 KUHP, yang berkaitan dengan penganiayaan hewan. Ancamannya bisa dihukum 9 bulan penjara dan denda maksimal Rp400 ribu,” kata Iptu Aji. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)