
SELEBRASI: Pemain-pemain Arema FC saat merayakan gol ketiga yang dicetak Charles Lokoli Ngoy. Gol itu menjadi titik balik kemenangan Arema FC atas PSS Sleman. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Banjir tidak hanya terjadi di Stadion Gelora Soepriadi di Kota Blitar. Yang menyebabkan laga Arema FC menjamu PSS Sleman, harus tertunda hampir 1,5 jam. Kick off yang seharusnya 15.30 WIB, baru bisa dimulai setelah ditunda 3×30 menit, hingga pada 16.55 WIB.
Banjir itu, juga terjadi dalam pertandingan di pekan ke-23 Liga 1 musim 2024/2025. Ketika Arema FC menggelontor gawang PSS Sleman, enam gol. Sedang gawang Lucas Frigeri, kemasukan dua gol.
Itu adalah kemenangan terbesar Arema FC, sepanjang 23 laga yang sudah dilakoni di musim ini. Termasuk juga agregat gol terbesar dalam satu laga.
Sebelumnya, kemenangan besar Arema FC adalah 3-0, ketika mengalahkan Persita Tangerang. Dengan agregat gol juga +3.
Senin (17/2/2025) petang, Arema FC mampu menang 6-2 (1-2) ketika menjamu PSS Sleman. Skornya terbesar dan agregatnya juga terbesar. Enam gol dan +4.
Tidak itu saja, tiga dari enam gol Arema FC tersebut, menjadi gol perdana bagi tiga pencetak gol itu. Masing-masing Bayu Setiawan (menit ke-2), Muhammad Rafli (90+13) dan Arkhan Fikri menit ke-90+17.
Tiga gol kemenangan Arema FC lainnya, dicetak oleh Dalberto Luan Belo, menit ke-50 dan 82. Serta gol Charles Lokoli Ngoy, di menit ke-53.
Sedangkan dua gol PSS Sleman, semuanya dibuat di babak pertama. Yakni lewat Gustavo Henrique Barbosa Freire, menit ke-4 dan Nicolao Manuel Dumitru Vardoso, menit ke-8.
Melihat terciptanya gol-gol tersebut, juga menunjukkan laga yang dipimpin wasit Candra, mendapatkan injury time yang cukup lama. Additional time di babak pertama 4 menit. Sedang di babak kedua bahkan sampai 20 menit. Karena pertandingan berakhir di menit ke-110.
Lamanya waktu tambahan tersebut, salah satunya terjadi saat ada insiden pergantian pemain PSS Sleman. Awalnya Kevin Gomes de Oliveira sudah keluar, digantikan oleh Marcelo Cirino da Silva.
Ternyata pergantian itu salah. Yang seharusnya masuk adalah Hokky Caraka di menit ke-68. Tetapi kisruh tersebut menjadikan kubu Arema FC melakukan protes. Wasit Candra pun harus berkali-kali melakukan koordinasi dengan wasit cadangan, Steven Yubel Poli, serta dua wasit VAR, Yudi Nurcahya dan Frengki Fredianto.
Meski demikian, tidak ada sanksi apapun yang diberikan wasit untuk kubu PSS Sleman. Hokky Caraka pun bisa masuk dengan leluasa dan beberapa kali sempat memberikan ancaman kepada Arema FC.
Lamanya injury time juga diakibatkan ada beberapa kejadian, yang membuat wasit Candra harus menunggu pemeriksaan VAR. Baik ketika gol tercipta, maupun ketika ada beberapa kejadian yang dianggap offiside.
Hanya saja, kemenangan telak Singo Edan harus dibayar mahal. Kiper andalan, Lucas Frigeri, harus ditandu keluar, setelah bertabrakan dengan Hokky Caraka. Tepatnya di menit ke-90+6. Posisinya digantikan kiper kedua, Dicki Agung Setiawan.
“Lucas harus dilarikan ke rumah sakit, karena ada masalah pada pinggulnya. Tapi kami sudah koordinasi dengan dokter tim, kondisinya mulai membaik,” kata pelatih Arema FC, Ze Gomes.
Sukses skuadra Singo Edan untuk mempertahankan tiga poin di kandang, sekaligus menempatkan posisinya naik ke peringkat ke-7 dengan 35 poin. Dari hasil sepuluh kali menang, lima kali seri dan delapan kali kalah. (Ra Indrata)
Susunan Pemain
AREMA FC: Lucas Frigeri/Dicki Agung (gk), Thales Lira, Julian Guevara, Rifad Marasabessy/Iksan Lestaluhu, Johan Ahmat Farizi; Arkhan Fikri, Pablo Oliveira; Dalberto Luan Belo, Bayu Setiawan/Samuel Gideon Balinsa, Salim Akbar Tuharea/ Dedik Setiawan; Charles Lokoli Ngoy/Muhammad Rafli.
PSS SLEMAN: Alan Jose (gk), Cleberson, Kevin Gomes/Hokky Caraka, Roberto Pimenta Filho/Marcelo da Silva, Vinicius Duarte, Gustavo Freire, Fachruddin Aryanto/Rezin Diop Wamu, Nicolao Cardoso/Riko Simanjuntak, Jayus Hariono, Dominkus Dion/Achmad Figo, Abdul Lestaluhu. (***)