
PLAYMAKER: Wiliam Moreira ketika berlatih untuk persiapan menghadapi PSS Sleman. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Manajemen Arema FC memastikan, laga kandang di Kota Blitar, pada sisa Februari 2025 ini akan digelar tanpa penonton. Yakni saat menjamu PSS Sleman (17/2/2025) dan PSIS Semarang (24/2/2025).
Hal tersebut dilakukan demi efisiensi. Karena rata-rata tiket yang terjual, belum bisa menutup biaya penyelenggaraan pertandingan kandang, yang rata-rata bisa menghemat Rp100 juta.
Manajemen Arema FC menegaskan, jika dana tersebut bisa dihemat jika pertandingan dilaksanakan tanpa penonton. Banyak pengeluaran yang bisa diminimalisir.
“Penghematan sejumlah dana itu, berasal dari berbagai unsur kepanpelan. Tidak hanya satu unsur saja,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Secara detail dia menjelaskan jika biaya akan berkurang. Karena semakin besar penonton yang datang, kebutuhan petugas keamaan untuk berjaga akan semakin banyak.
Jika tanpa penonton, tentu personil yang bertugas berkurang. Sama halnya dengan personil keamaan di dalam stadion. Yakni match steward. Lalu ground handling terkait perlengkapan hingga pengurangan personil kepanpelan.
Selain itu, dari sisi ticketing juga tidak membutuhkan dana besar. Jika tidak ada penonton, panpel tidak perlu membuka banyak pintu masuk.
Artinya, juga tidak diperlukan baricade di setiap pintu masuk. Jika tanpa penonton, hanya diperlukan perlengkapan di satu pintu masuk saja.
“Biaya penyelenggaraan pertandingan dengan adanya penonton itu besar. Biaya sewa Stadion Soepriadi memang terjangkau. Namun, kami sewa dalam keadaan kosong. Jadi butuh unsur-unsur terkait penyediaan perlengkapan sesuai standart regulasi penyelenggaraan pertandingan Liga 1. Dan itu semua sewa ke vendor,” jelasnya.
Penjelasan ini sekaligus meluruskan pemberitaan di beberapa media. Manajemen Arema FC menegaskan, dana yang dikeluarkan murni untuk kepanpelan. Tidak ada yang masuk ke kantong pribadi pejabat pemerintahan atau kepolisian setempat di Kota Blitar.
“Jadi, mau menggelar pertandingan di Kota Blitar atau kota lainnya, kebutuhan dananya memang besar. Tidak ada hubungannya dengan yang diberitakan beberapa media terkait suap dan lainnya.”
“Kami nyuapin diri sendiri saja berat. Apalagi mau nyuapin orang lain, kami bersikap realistis aja. Semoga kali ini masyarakat teredukasi,” tegasnya.
Manajemen Arema FC menyampaikan jika rata-rata biaya total untuk menggelar pertandingan mencapai Rp250 juta.
Jumlah itu bisa meningkat jika pertandingan besar atau big match. Karena itu, jika nantinya pertandingan Singo Edan kembali menggelar pertandingan dengan penonton, diharapkan Aremania bisa memberi dukungan langsung. Penjualan tiket di setiap pertandingan sangat membantu mengurangi beban klub.
Pelatih Arema FC, Jose Manuel Gomes da Silva, mengaku sebenarnya pemain sangat senang jika di setiap laga tandang, bisa didampingi langsung oleh Aremania.
Hanya saja, pihaknya menyadari alasan manajemen, untuk memutuskan laga di kepan ke-23 di Stadion Gelora Soepriadi, pada Senin (17/2/2025) itu, digelar tanpa penonton.
“Kami bisa memahami ada jarak antara Kota Blitar dan Kota Malang, yang cukup butuh waktu untuk bisa datang. Apalagi pertandingan besok (Senin), berlangsung di hari kerja.”
“Karena faktor-faktor itulah, menjadikan laga besok digelar tanpa penonton. Sekalipun sebenarnya pemain sangat senang jika didampingi langsung oleh Aremania. Semoga saja pada pertandingan selanjutnya, sudah bisa kembali didampingi Aremania,” katanya dalam pre match press conference, Minggu (16/2/2025).
Itu berarti, untuk kali pertama setelah Arema FC memilih Stadion Soepriadi sebagai homebase, pertandingan kandang tidak dihadiri oleh Aremania secara langsung.
Sekalipun dalam 10 laga kandang yang sudah dilakoni, kehadiran Aremania masih belum terlalu banyak. Total hanya ada 6.632 penonton hadir pada 10 laga tersebut. Atau rata-rata hanya ada 663 penonton setiap pertandingan, dari total 10 ribu penonton kapasitas stadion.
Sedangkan dari sisi hasil pertandingan, juga biasa-biasa saja. Artinya, dari 10 laga di Stadion Soepriadi, hanya empat kali Arema FC bisa menang. Tiga kali berhasil seri dan tiga kali justru kalah.
Sementara di bawah kepelatihan Ze Gomes, tiga kali Arema FC main di stadion milik Pemkot Blitar tersebut. Hasilnya, sekali menang, sekali seri dan sekali kalah.
Saat menjamu PSS Sleman di pekan ke-23, mau tidak mau bakal menjadi pembuktian, apakah ada pengaruhnya antara laga yang disaksikan langsung oleh Aremania, dengan pertandingan tanpa penonton.
Apalagi di laga dengan kick off mulai 15.30 WIB tersebut, Arema FC tetap mematok target menang. Sekaligus membalas kekalahan di putaran pertama. Kala ini bertanding di Stadion Manahan, Solo, PSS Sleman yang menjadi tuan rumah, berhasil menang dengan skor telak 3-1.
Ze Gomes juga harus membuktikan, setelah mendapatkan kesempatan untuk tetap menjadi pelatih Arema FC, bakal kembali bisa memberikan kemenangan. Karena sudah lima laga dipimpin pelatih asal Portugal ini. Tetapi baru satu kali Arema FC bisa menang.
Pemain-pemain Arema FC pun, aku Ze Gomes, sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Latihan sebagai persiapan menjamu PSS Sleman, juga berlangsung cukup bagus.
“Motivasi pemain untuk bisa memberikan yang terbaik, juga sangat luar biasa. Pemain-pemain juga ingin memenangkan pertandingan,” katanya.
Hanya saja, bukan pekerjaan mudah untuk bisa mengalahkan PSS Sleman. Meski tim yang bakal dihadapi, saat ini masih menjadi penghuni setia zona degradasi. Tepatnya di peringkat ke-17. Dengan hanya mendapatkan 19 poin dari hasil enam kali menang, empat kali seri dan 12 kali kalah.
PSS Sleman, juga belum pernah menang dalam tiga laga terakhir. Kemenangan terakhir mereka didapatkan dari Persebaya pada 11 Januari 2025 lalu, dengan skor 3-1.
“PSS Sleman tim yang bagus. Jadi kami akan fokus pada persiapan di latihan terakhir untuk mematangkan skema dan strategi pertandingan,” sebut pelatih 48 tahun ini.
Sayangnya di laga yang bakal menjadi pertandingan ke-6 bagi Ze Gomes di kompetisi Indonesia itu, Arema FC tidak bisa diperkuat wing back andalan, Achmad Maulana Syarif. Pemain Timnas Indonesia di kelompok umur ini, harus absen karena akumulasi kartu kuning.
Untungnya defender andalan, sekaligus wakil kapten Arema FC, Thales Lira, sudah bisa kembali diturunkan. Setelah saat bermain imbang 1-1 lawan PSM Makassar, pemain asal Brasil itu absen karena akumulasi kartu kuning.
Praktis dengan kembalinya mantan pemain PSS Sleman ini, menjadikan formasi duet center back, diyakini bakal kembali normal. Yakni Thales Lira berpasangan dengan Choi Bo-kyung.
Sementara di posisi bek sayap, Rifad Marasabessy, sepertinya bakal mengisi posisi Achmad Maulana di kanan. Dengan kapten tim, Johan Ahmat Farizi, berada di bek sayap kiri.
“Semua pemain dalam kondisi yang bagus dan mereka siap untuk tampil. Apalagi mereka adalah pemain profesional dan mereka harus fokus pada pekerjaan mereka. Jadi besok semoga kita bisa mendapatkan tiga poin,” demikian sebut pelatih dengan lisensi UEFA Pro ini. (Ra Indrata)
Prakiriaan Susunan Pemain
AREMA FC (4-2-3-1): Lucas Frigeri (gk); Rifad Marasabessy, Choi Bo-kyun, Thales Lira, Johan Ahmat Farizi; Arkhan Fikri, Pablo Oliveira; Salim Akbar Tuharea, Dalberto Luan Belo, Dedik Setiawan; Charles Lokoli Ngoy.
Pelatih: Jose Manuel Gomes da Silva
PSS Sleman (4-4-2): Alan Bernardon; M. Abduh Lestaluhu, Cleberson, Fachruddin Aryanto, Kevin Gomes; Dominikus Dion, Jayus Hariono, Roberto Filho, Vinicius Duarte; Gustavo Henrique, Marcelo Silva
Pelatih: Uiles Geraldo Goncalves de Freitas Junior
Head to head Arema FC vs PSS Sleman
20/09/2024 : PSS vs Arema FC 3-1
15/04/2024 : PSS vs Arema FC 4-1
30/09/2023 : Arema FC vs PSS 2-1
26/01/2023 : PSS vs Arema FC 2-0
05/08/2022 : Arema FC vs PSS 0-0
Lima Laga Terakhir Arema FC
11/01/2025 : Dewa United vs Arema FC 2-0
19/01/2025 : Borneo vs Arema FC 3-1
24/01/2025 : Arema FC vs Persib FC 1-3
03/02/2025 : Arema FC vs Bali United 1-0
10/02/2025 : Arema FC vs PSM 1-1
Lima Laga Terakhir PSS Sleman
11/01/2025 PSS vs Persebaya 3-1
19/01/2025 Persik vs PSS 0-0
26/01/2025 PSS vs Semen Padang 2-4
02/02/2025 Borneo vs PSS 1-0
09/02/2025 PSS vs Bali United 1-2