![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-14-at-19.46.52_1b6597e9-1024x683.jpg)
DUKUNGAN: Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menerima hasil CSR dari PT Sapta Tunggal Surya Abadi, untuk merehabilitasi RKB SDN Ketawanggede, Lowokwaru. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menerima hasil pembangunan rehabilitasi ruang kelas belajar (RKB), yang dikerjakan oleh PT Sapta Tunggal Surya Abadi atau Perumahan Citra Garden.
Revitalitasi yang menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) tersebut, senilai Rp611.744.000. Proses renovasi di SDN Ketawanggede, Lowokwaru, dibutuhkan waktu dua bulan setengah,
Saat berkunjung ke sekolah tersebut usai salat Jumat (14/2/2025), Pj Iwan didampingi Asisten 2 Setda, Diah Ayu Kusumadewi; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Suwarjana, serta Kepala DPUPRPKP, Dandung Djulharijanto dan beberapa pejabat Pemkot Malang lainnya.
“Hasil dari CSR itu, setelah melalui proses tahapan belanja masalah, serta menjadi 11 program prioritas kami sepanjang menjabat Penjabat Wali Kota.”
“Kami kolaborasikan dengan pengusaha, untuk ikut peduli membantu pembangunan Kota Malang.”
“Khusus di bidang pendidikan, dana CSR dipakai merehabilitasi SDN Ketawanggede. Alhamdulillah, gayung bersambut. Hari ini sudah diserahkan ke Pemkot Malang,” jelas Iwan.
Pakar perencanaan dari Kemendagri ini berkeyakinan, dalam meningkatkan pembangunan di Kota Malang, bisa mengoptimalkan bantuan APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kota Malang. Kendati pihaknya sudah tidak lagi menjabat.
Terpenting lagi, katanya, adalah potensi dana CSR dari pelaku usaha. Di Kota Malang, diperkirakan ada dua ribuan pengusaha. Tapi yang terkomunikasikan baru 150 pengusaha.
![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-14-at-19.45.17_afd39203-1024x682.jpg)
SUDAH BAGUS: Pj Wali Kota Malang, didampingi Kepala Dindikbud dan Kepala DPUPRPKP, ketika meninjau lokasi hasil rehabilitasi pembangunan RKB SDN Ketawanggede, Lowokwaru, Jumat (14/2/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Menurut Pj, anggaran sebesar Rp611.744.000, bukanlah angka kecil. Tapi sebagai upaya untuk mengoptimalkan sumber anggaran, yang bisa memajukan lembaga pendidikan.
“Oleh karenanya, potensi seperti ini harus diupayakan, dengan berkolaborasi dengan pelaku usaha. Kita masukkan CSR, untuk ikut berperan serta membantu membangun Kota Malang lebih maju lagi. Khsususnya dibidang pendidikan,” cetusnya.
Meski demikian, Pj Iwan berpesan agar anggaran pembangunan di daerah yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kota Malang. Ditambah CSR, tetap berpedoman pada skala prioritas. Apalagi setelah adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“Pendidikan akan lebih maju dan berprestasi, jika didukung dengan fasilitas yang memadai. Pada akhirnya akan mampu menelurkan siswa-siswi berkualitas. Karena proses belajar mengajarnya sudah nyaman dan aman.”
“Tinggal inovasi dan kreativitas guru berkolaborasi dengan siswa, untuk sama-sama memiliki tekad dan tujuan yang sama. Yakni berkarya, berkreasi dan berprestasi,” tandasnya.
Di tempat sama, Suwarjana menjelaskan, dari APBD Kota Malang, sudah disiapkan Rp5 miliar untuk 30 sekolah SD dan SMP.
Sedianya untuk 51 sekolah, sebagaimana yang masuk program perbaikan prioritas. Tapi sepertinya lebih diprioritaskan lagi untuk 30 sekolah, yang tersebar di lima kecamatan. Baik SDN maupun SMPN.
“Itu untuk kategori ringan dan sedang. Sementara yang kategori berat, sudah kita selesaikan di SDN Ketawanggede ini,” terang mantan Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Malang. (Iwan Irawan/Ra Indrata)