MALANG POST – Ternyata tidak hanya PSIS Semarang, yang membuat kebijaksanaan menggelar laga kandang tanpa penonton. Karena pertimbangan meminimalisir biaya operasional. Keputusan itu, saat ini juga dilakukan manajemen Arema FC. Juga dengan pertimbangan yang sama. Penonton minimalis, tapi biaya operasional maksimal.
Sudah hampir tiga musim kompetisi, Arema FC harus terusir dari Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang. Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, menjadi penyebab Arema FC harus berkandang di luar Malang Raya.
Salah satu dampak terbesar dari situasi tersebut, adalah faktor kehadiran suporter secara langsung ke stadion, yang sangat minim. Sekalipun sudah sejak musim 2023/2024 lalu, Arema FC tidak lagi terlarang untuk disaksikan suporternya di partai kandang.
Setelah sempat bermain di Stadion PTIK Jakarta dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, pada Liga 1 musim 2024/2025 ini, sebenarnya Arema FC sudah kembali ke Jawa Timur.
Sejak awal musim, Stadion Gelora Soepriadi di Kota Blitar, menjadi kandang Singo Edan. Sekalipun masih ada banyak pembatasan. Utamanya menyangkut pemakaian kapasitas stadion, untuk bisa menampung suporter yang hadir.
Konon dari kapasitas 10 ribu penonton, stadion milik Pemkot Blitar itu, hanya mengizinkan Panpel Arema FC, menjual tiket pertandingan maksimal tiga ribu lembar saja.
Hanya saja, animo suporter untuk datang langsung ke stadion, jauh panggang dari api. Sama sekali di luar ekspektasi. Dalam 10 kali partai kandang yang berlangsung di Stadion Soepriadi, total hanya disaksikan 6.632 penonton. Atau rata-rata setiap laga, hanya disaksikan 663 penonton.
Bahkan hanya ada dua laga, yang jumlah penontonnya lebih dari seribu orang. Yakni saat menjamu Persija, disaksikan 2.374 penonton. Serta menjamu Persib Bandung, dengan kehadiran penonton sejumlah 1.164 orang.
Bisa jadi karena faktor itulah, manajemen Arema FC memutuskan untuk dua laga kandang tersisa di bulan Februari ini, bakal digelar tanpa penonton. Yakni saat menjamu PSS Sleman (17/2/2025) dan PSIS Semarang pada 24 Februari 2025 mendatang.
Keputusan itu harus dilakukan manajemen, untuk meminimalisir anggaran penyelenggaraan laga kandang.
Karena jika tetap menggelar laga dengan penonton, ada dana tambahan hampir Rp100 juta, yang harus dikeluarkan Panpel Arema FC. Seperti untuk pengamanan, ground handling dan tambahan personil kepanpelan.
“Jujur ini keputusan yang terasa sangat berat. Namun, kami harus realistis. Karena ada skala prioritas, yang kami gunakan terkait finansial klub.”
“Harus ada objek dalam operasional yang diefisiensikan. Tujuannya agar manajemen tetap bisa memenuhi kewajiban gaji dan bonus untuk tim,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Kamis (13/2/2025).
Sebenarnya, kata Inal -panggilan akrab General Manager Arema FC- tiket pertandingan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi manajemen Arema.
Namun untuk saat ini, jumlah pemasukan laga home dari tiket sangat kecil. Tidak cukup menutup biaya penyelenggaraan laga kandang.
Padahal, upaya memindah homebase ke Stadion Soepriadi di Kota Blitar, agar lebih dekat dengan Malang. Dengan harapan, Aremania dari Malang Raya bisa berbondong-bondong ke Kota Blitar.
Karena musim lalu, Arema bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Yang juga tidak mampu menghadirkan penonton secara langsung.
Sedangkan di Stadion Soepriadi, hanya ketika laga big match saja, para suporter hampir memenuhi kuota penonton yang diizinkan.
“Tapi kami tetap berharap, ketika nanti kami kembali ke Stadion Kanjuruhan, Aremania sudah bisa memberikan dukungan secara penuh. Dengan hadir langsung di Stadion Kanjuruhan. Karena kehadiran mereka, jadi kontribusi nyata untuk menjaga eksistensi klub,” tandasnya lagi. (*/Ra Indrata)
Jumlah Penonton di Stadion Soepriadi
12/08/2024 vs Dewa United 831
17/08/2024 vs Borneo FC 839
19/10/2024 vs Malut United 269
26/10/2024 vs Persija Jakarta 2.374
03/12/2024 vs Persita Tangerang 225
12/12/2024 vs Persis Solo 352
21/12/2024 vs PSBS Biak 256
24/01/2025 vs Persib Bandung 1.164
03/02/2025 vs Bali United 121
10/02/2025 vs PSM Makassar 201
Total penonton sampai 10 laga 6.632