![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-15.37.05_ff5e0c70.jpg)
DUET: Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang hasil KLB (kanan) bersama Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Presiden Prabowo Subianto, menaruh aspek ketahanan pangan, sebagai prioritas utama penunjang perwujudan swasembada pangan. Salah satunya melalui penguatan desa sebagai basis utama kemandirian pangan.
Karena desa sebagai ujung tombak penghasil pangan dan desa memegang peranan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Untuk wewujudkan program Presiden tersebut, insan pers harus ikut mengawal. Karena peran pers dalam ketahanan pangan sangat penting.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Dr Anang Sudjoko, menjelaskan, pada tema Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 ini, yakni: “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Karenanya, pers berperan sebagai sumber informasi yang akurat dan terkini tentang ketahanan pangan, agar masyarakat dapat memahami pentingnya ketahanan pangan.
Selain itu, lanjut dia, insan pers juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang cara-cara meningkatkan ketahanan pangan. Seperti mengembangkan pertanian lokal, mengurangi konsumsi bahan pangan impor, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya diversifikasi pangan.
Pers, tambah Prof. Anang, juga dapat mengadvokasi kebijakan pemerintah yang mendukung ketahanan pangan. Seperti kebijakan pengembangan pertanian organik, kebijakan pengurangan impor bahan pangan, dan kebijakan peningkatan aksesibilitas pangan bagi masyarakat miskin.
“Pers dapat mengawal pelaksanaan kebijakan pemerintah yang terkait dengan ketahanan pangan. Agar kebijakan tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Serta dapat mengembangkan narasi yang positif tentang ketahanan pangan, sehingga masyarakat dapat memiliki persepsi yang positif tentang pentingnya ketahanan pangan,” ujarnya.
Dengan demikian, tambahnya, peran pers dalam ketahanan pangan sangat strategis dan penting. Karena pers dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya ketahanan pangan, serta mengadvokasi kebijakan pemerintah yang mendukung ketahanan pangan.
Pihaknya sangat mengapresiasi tema pada HPN 2025 ini. Karena pers bisa bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Salah satunya adalah Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.
Namun harus ditegaskan, lanjut Prof. Anang, posisi pers berada dimana dalam program pemerintah tersebut. Karena sejauh mana peran pers dalam mengawal dan mengontrol program ketahanan pangan itu sendiri.
“Pers nantinya harus memastikan apakah program pemerintah itu berhasil. Untuk saat ini, di Jawa Timur (Jatim) merupakan satu daerah di Indonesia, yang merupakan lumbung ketahanan pangan. Hal itu pernah disampaikan Menteri Pertanian, beberapa waktu lalu,” terangnya.
Sekadar informasi, dalam HPN 2025 ini, diselenggarakan di dua provinsi. Yakni di Provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Peringatan HPN di Riau, diselenggaran oleh PWI Pusat hasil Konferensi Luar Biasa (KLB) dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Zulmansyah Sekedang.
Sedangkan Hendry Ch Bangun, yang saat itu sebagai Ketua Umum PWI, namun sudah dikeluarkan dan dipecat dari keanggotaannya oleh Dewan Kehormatan PWI. Meski bukan lagi sebagai anggota PWI, Hendry Ch Bangun, tetap menyelenggarakan HPN di Banjarmasin.
Untuk HPN 2025 di Riau, mengambil tema: “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas”. Tema tersebut, sejalan dengan upaya memajukan Indonesia dan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Pers harus tetap berintegritas dalam menjalankan tugasnya sebagai pilar demokrasi. Dan kami ingin menegaskan, dunia Pers memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
“Hal ini sejalan dengan berbagai kebijakan dan arah pembangunan nasional. Termasuk Asta Cita yang menjadi visi besar kepemimpinan nasional akan datang,” kata Zulmansyah Sekedang, Minggu (9/2/2025), saat memberikan sambutan HPN 2025 Riau, di Hotel Mutiara Merdeka, Kampung Bandar, Pekanbaru Provinsi Riau. (Ra Indrata)