MALANG POST – Mulai pekan ke-21 di Liga 1 musim 2024/2025, Senin (3/2/2025) mendatang, Arema FC bakal mendapatkan keuntungan. Yakni dengan menjadi tuan rumah untuk empat laga kandang secara beruntun.
Dimulai dengan menjamu Bali United, pada 3 Februari 2025. Dilanjutkan menjamu PSM Makassar (10/2/2025), PSS Sleman (17/2/2025) dan akhirnya bertemu PSIS Semarang pada 24 Februari 2025.
Momen tersebut dimanfaatkan manajemen Arema FC, untuk mulai mengeluarkan taring. Yakni dengan memberikan ultimatum kepada pelatih Jose Manuel Gomes da Silva, atau Ze Gomes.
Dalam seluruh laga kandang tersebut, tidak boleh sampai kehilangan poin. Jika tidak, posisi Ze Gomes sebagai head coach bakal menjadi pertaruhan.
Pasalnya, pelatih asal Portugal ini sudah gagal dalam tiga laga terakhir. Yakni kalah dari Dewa United (0-2) dan Borneo FC (1-3). Serta kalah di kandang pada laga terakhir, setelah dipermalukan Persib Bandung, dengan skor 3-1.
Ultimatum itu, tidak hanya diberikan kepada Ze Gomes. Tetapi juga pada tim pelatih lainnya, serta para pemain Arema FC.
“Tiga kekalahan beruntun ini, harus menjadi semangat pelatih.”
“Dia harus punya target, meski di satu sisi pelatih memang harus beradaptasi,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, seperti dilansir Surya, Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya, manajemen Arema FC memang masih terkesan permisif, terhadap kegagalan Ze Gomes untuk memberikan kemenangan dalam tiga laga beruntun.
Apalagi sebelumnya, Inal -panggilan akrab Yusrinal Fitriandi- sempat menyebut jika klausul kontrak kalah tiga kali langsung dipecat, tidak serta merta bisa diterapkan kepada semua pelatih. Meski klausul itu, juga tercantum dalam kontrak yang diteken Ze Gomes, saat menggantikan posisi Joel Cornelli.
Alasan yang disampaikan Inal, Ze Gomes tidak datang sejak awal kompetisi. Melainkan di tengah-tengah kompetisi. Tepatnya saat Liga 1 musim 2024/2025, sudah berada di putaran kedua.
Kondisi tersebut menjadikan Ze Gomes harus memaksimalkan pemain yang sudah ada. Tanpa punya waktu untuk memilih pemain, sesuai dengan yang diinginkan.
Wajar jika pelatih berlisensi UEFA Pro itu perlu waktu untuk adaptasi dengan tim. Sekalipun kondisi tim ketika itu, sudah kompak dan solid.
Tetapi masa-masa adaptasi itu, sudah dianggap cukup. Karenanya pada laga keempatnya bersama Arema FC, kinerja Ze Gomes bakal dipantau oleh manajemen.
Pemantauan itu, tidak hanya dari hasil pertandingan. Tetapi sudah menyentuh sejak awal persiapan tim dan latihan-latihan yang diberikan selama ini.
“Kami sudah sampaikan kepada tim, pada Februari ini peluang kita untuk mendapatkan poin, sangat terbuka lebar.”
“Ada empat laga kandang yang didapatkan Arema FC. Pasti target kami harus bisa memaksimalkan semuanya. Apalagi ini main di hadapan Aremania,” tandas Inal.
Manajemen, tambahnya, masih menaruh harapan besar terhadap Ze Gomes. Karena pelatih ini dinilai sudah banyak membawa perubahan pada tim.
Mulai dari cara merangkul seluruh pemain, sampai pada cara Ze Gomes memberikan latihan kepada Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan.
Karena itulah, kalau kemudian Ze Gomes masih belum bisa memberikan kemenangan, sebab pelatih berusia 48 tahun itu masih perlu waktu untuk beradaptasi.
“Kalau melihat cara Ze Gomes melatih, sudah banyak perubahan di banding sebelumnya.”
“Pemain-pemain sudah lebih enjoy dan selalu ada evaluasi yang diberikan setelah latihan dan setelah pertandingan,” kata Inal.
Hanya saja, karena saat ini sudah bukan lagi masuk pemusatan latihan, manajemen meminta kepada Ze Gomes untuk lebih tajam dalam mempersiapkan tim, untuk menghadapi pertandingan resmi.
Dan pembuktian Ze Gomes, setelah masa adaptasinya dianggap sudah selesai, ada pada empat laga kandang Arema FC. (*/Ra Indrata)