MALANG POST – Selepas laga menghadapi Borneo FC, pada Minggu (19/1/2024) malam kemarin, pelatih Arema FC, Ze Gomes menyebut jika dalam pertandingan yang dimenangkan tuan rumah, dengan skor 3-1 (2-0), adalah laga terjelek yang dilakoni Arema FC, sepanjang dilatihnya.
Padahal laga di pekan ke-19 tersebut, adalah laga kedua di bawah kepemimpinan Ze Gomes. Di laga perdana pun, Arema FC juga tidak menang. Yakni ketika dijamu Dewa United, pada Sabtu (11/1/2025) lalu. Skor kalahnya Arema FC adalah 0-2.
Lantas jika merujuk pada statistik pertandingan, seperti dilansir Liga Indonesia Baru, sebenarnya Arema FC lebih banyak menguasai bola. Dengan persentase 51:49.
Tapi untuk tembakan, Arema FC benar-benar kalah jauh. Total tembakannya, Arema FC hanya melakukan 12 kali, dengan enam diantaranya mengarah ke gawang.
Sedang tuan rumah Borneo FC, melakukan 22 kali tembakan. Yang benar-benar mengarah ke gawang ada 10 kali tembakan.
Di laga yang dipimpin Wasit Nendi Rohaendi, Arema FC hanya bisa membuat 11 kali kreasi peluang. Namun hanya satu yang bisa dikonversi menjadi gol.
Borneo FC yang mempunyai 20 kreasi peluang, tiga diantaranya berhasil diubah menjadi gol. Hingga menjadikan mereka bisa menang 3-1.
Bahkan dua dari tiga gol yang dicetak ke gawang Lucas Frigeri, sudah berhasil dicetak di babak pertama. Yakni lewat kaki Stefano Lilipaly di menit ke-26 dan Habibi Jusuf saat laga berada di menit ke-45.
Arema FC sebetulnya sempat membalas satu gol di awal babak kedua. Tepatnya saat laga baru berlangsung empat menit. Ketika Dalberto Luan Belo, berhasil memanfaatkan kesalahan passing yang dilakukan pemain Borneo.
Bisa jadi karena fakta-fakta tersebut, menjadikan pelatih 48 tahun itu mengakui, kalau Minggu malam itu, Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, tampil under performance.
“Ini adalah pertandingan terburuk yang pernah kami mainkan sejak saya datang,” kata Ze Gomes.
Alasan lainnya, Ze Gomes melihat lini depan Arema FC, yang diisi Charles Lokoli Ngoy dan Dalberto Luan Belo, serta disupport Salim Akbar Tuharea, banyak menyia-nyiakan peluang.
“Arema babak pertama kurang. Jadi babak kedua kita ganti tiga pemain dan langsung kita buat gol dan skor jadi 2-1.”
“Tapi banyak peluang kita tidak jadi gol, justru kita kebobolan gol ketiga lawan yang jadi susah. Saya minta maaf ke Aremania yang ada di Malang,” terangnya.
Bahkan pelatih asal Portugal itu, juga sempat membandingkan permainan Arema FC, dengan saat mereka kalah 0-2 dari Dewa United.
Saat itu, meski sama-sama kalah, tetapi Ze Gomes melihat pemainnya terus berjuang hingga menit akhir pertandingan.
“Saat lawan Dewa United, kami memang juga kalah. Tapi kami punya attitude yang bagus sampai babak kedua berakhir. Tapi hari ini (Minggu malam, Red.), kami seperti bermain tanpa attitude,” tandasnya.
Sementara itu, stopper Arema FC, Bayu Aji, mengaku sudah berupaya maksimal untuk menghindarkan Arema FC dari kekalahan. Apalagi kegagalan meraih poin itu, bukanlah hasil yang mereka harapkan.
“Kami semua pemain sudah bekerja keras di pertandingan ini. Tapi hasil akhir tidak memuaskan buat kita,” kata pemain yang masuk di babak kedua, menggantikan posisi Anwar Rifa’i.
Itulah sebabnya, Bayu Aji menyampaikan rasa penyesalannya, lantaran belum bisa membalas kekalahan dari Borneo FC di putaran pertama. Menurutnya, kekalahan ini sangat menyakitkan. Sebab mereka belum bisa bangkit dari kekalahan sebelumnya. (*/Ra Indrata)