
MALANG POST – Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya dalam sebuah diskusi bertajuk Focus Group Discussion di Malang, Jumat (17/1/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan strategi komunikasi yang relevan dan efektif bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.
Dalam diskusi tersebut, isu-isu strategis seperti keamanan siber, hoaks dan disinformasi, pelayanan digital, privasi data, serta kesenjangan digital menjadi topik utama pembahasan.
Dekan FISIP UB, Anang Sujoko, menekankan pentingnya pemilihan kata dalam setiap komunikasi publik.
“Dalam dunia digital, pemilihan diksi menjadi sebuah keniscayaan. Harus ada sinergi antara media yang digunakan. Sinergi tidak harus sama, tetapi saling menguatkan untuk memperkuat citra pemerintah, termasuk antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” jelasnya.
Diskusi ini juga menyoroti perlunya mitigasi risiko dalam komunikasi publik. Penyusunan peta jalan komunikasi, literasi digital, serta penyampaian narasi yang inklusif diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun kepercayaan publik, dan mengurangi polarisasi di media digital.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Putut Darmawan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dekan FISIP UB beserta jajaran atas kontribusi dalam diskusi tersebut.
“Kami berharap hasil diskusi ini dapat ditindaklanjuti dan menjadi acuan dalam menyusun strategi komunikasi yang tepat bagi Pemprov Jatim. Dengan strategi yang baik, kami optimis tantangan komunikasi di era digital dapat dihadapi dengan lebih efektif,” imbuhnya.
Diskusi produktif ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat keterbukaan informasi publik sekaligus mendorong komunikasi yang inklusif di Jawa Timur (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)