
MALANG POST – Pemerintah Kota Malang, terus menggaungkan program unggulan untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Salah satunya adalah dengan program KAMIS MBOIS, yang diusung Wahyu Hidayat, sejak menjadi Penjabat Wali Kota Malang, yang terbukti berdampak besar pada pelaku UMKM.
Hal itu disampaikan Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Jumat (17/1/2025).
“Kami berharap, program itu bisa berkelanjutan, agar semakin banyak UMKM yang mampu bertahan. Apalagi pengaruhnya sudah terlihat. Pertumbuhan ekonomi mikro Kota Malang, mencatatkan angka tinggi di tingkat provinsi hingga nasional,” katanya.
Sebelumnya, seluruh ASN di Kota Malang diwajibkan membeli dan memakai produk UMKM. Seperti pakaian setiap Kamis, untuk mendukung UMKM di Kota Malang terus berkembang dengan baik.
Diskopindag Kota Malang, kata Eko, juga terus menggencarkan dukungan untuk pelaku UMKM, lewat kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Diantaranya dengan penyediaan ruang khusus untuk UMKM di pusat perbelanjaan.
“Kami juga berkolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk menghadirkan UMKM Corner di setiap hotel di Malang,” tandasnya.
Untuk mendukung dari sisi payung hukum, nantinya akan diterbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang penggunaan produk UMKM. Dengan regulasi ini, diharapkan penggunaan produk lokal semakin meningkat.
Sementara itu, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wisnuwardhana Malang, Roy Anugrah menilai, program Pemkot Malang yang mendukung pelaku UMKM sangat membantu, terutama di tengah situasi sulit seperti maraknya PHK massal di Jawa Timur.
“Menjadi pelaku UMKM sebagai salah satu jawaban terbaik untuk para korban PHK.”
“Ilmu dan pengalaman yang mereka bawa dari perusahaan sebelumnya, juga bisa dibagikan kepada pelaku UMKM lainnya, sehingga manfaatnya semakin luas,” katanya.
Dengan begitu, sebut Roy, akan lebih banyak pelaku UMKM yang memahami peluang untuk berkembang dan meningkatkan kapasitas. Apalagi dari Pemkot Malang juga turut membantu pengembangan UMKM, dari salah satu programnya.
Sedangkan Founder PELANUSA, Endahing Noor Suryanti menyampaikan, program KAMIS MBOIS menjadi solusi pasar yang nyata bagi pelaku UMKM. Bahkan menjadi tumpuan utama untuk memasarkan produk.
Indah berharap, program itu bisa berjalan secara berkelanjutan bukan sekadar imbauan.
Menurutnya, diperlukan regulasi yang tertata dengan baik supaya program itu tidak hilang begitu saja.
Selain itu, Endah mengatakan kalau digitalisasi menjadi tantangan besar bagi UMKM Terutama dalam aspek pemasaran.
Dia mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan platform digital/ karena menjadi kunci memperluas jangkauan pasar. (Faricha Umami/Ra Indrata)