MALANG POST – Sebanyak 88 rumah tak layak huni di Kota Batu akan dibedah, lalu dibangun lagi menjadi rumah yang layak huni. Melalui program bedah rumah tak layak huni ini, merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kualitas hidup masyarakat akan meningkatkan, apabila masyarakat mendapatkan hunian yang layak dan sehat. Guna memastikan program berjalan sesuai rencana, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai memantau langsung proses renovasinya.
Bersama Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Bangun Yulianto, Pj Aries memantau proses renovasi rumah atas nama Yuni dan Jamaat di kawasan Kecamatan Junrejo.
“Dua rumah tersebut merupakan bagian dari 88 rumah yang telah lolos verifikasi lapangan dari total 148 rumah pengajuan. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp30 juta untuk merenovasi rumah mereka,” tutur Pj Aries, Rabu (15/1/2025).
Pihaknya berkomitmen, untuk mempercepat pelaksanaan program belah rumah tersebut. Sehingga penerima manfaat bisa segera menikmati hunian yang layak dan nyaman.
“Bantuan keuangan yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal, untuk memperbaiki kondisi rumah yang sebelumnya tidak layak huni,” imbuhnya.
CEK PROGRES: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat melakukan pengecekan progres pembangunan bedah rumah tak layak huni. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Proses renovasi rumah warga ditargetkan selesai dalam waktu satu hingga tiga bulan. Pemerintah Kota Batu bekerja sama dengan masyarakat, juga beberapa donatur dari lingkungan sekitar untuk mempercepat proses pembangunan. Gotong royong menjadi kunci keberhasilan program ini.
Lebih lanjut, menurut Pj Aries, hunian yang layak dan sehat memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Rumah yang layak tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.
“Dengan memiliki rumah yang layak, masyarakat dapat hidup lebih produktif dan sehat. Pemkot Batu berharap program bedah rumah ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas,” tutupnya.
Melalui program ini, menjadi aksi nyata untuk memastikan pemberian bantuan sosial bagi masyarakat miskin tidak hanya sekadar memberikan uang. Melainkan juga memperhatikan kelayakan rumah tinggal masyarakat telah layak huni, bersanitasi baik dan memenuhi standar kesehatan.
Untuk itu, setiap program bedah rumah yang diselenggarakan pemerintah, pasti juga melakukan rehabilitasi kelayakan rumah berupa atap, dinding, lantai dan MCK. (Ananto Wibowo)