MALANG POST – Peristiwa laka maut bus pariwisata di Kota Batu meninggalkan duka mendalam, utamanya bagi keluarga korban meninggal dunia. Seperti diketahui, ada empat korban meninggal dalam peristiwa naas itu.
Data dihimpun, dua dari empat korban itu merupakan ibu dan anak. Yakni sang ibu bernama Anis dan putrinya Syafa yang baru berusia 20 bulan.
Saat peristiwa itu terjadi, Anis dan Syafa tengah dibonceng sepeda motor oleh M Syaifuddin (30) merupakan suami Anis dan ayah Syafa. Naas setibanya di Jalan Imam Bonjol, perjalanan keluarga muda yang tengah libur itu sedikit tersendat, karena ada bis yang hendak parkir di sebuah tempat wisata.
Baru saja kondisi jalan kembali lancar, tiba-tiba rombongan keluarga yang sudah berada di Kota Batu sejak, Senin (6/1/2025) lalu ini dihantam dari belakang oleh Bus Pariwisata Sakhindra Trans bernopol DK 7942 GB yang diduga mengalami rem blong.
Karena dihantam kendaraan besar dengan kecepatan tinggi, Anis dan Syafa langsung meninggal di tempat. Sementara M Syaifuddin mengalami luka cukup parah di sejumlah bagian tubuhnya. Mulai dari kepala, pelipis, mulut, tangan, badan hingga kaki.
Rombongan keluarga muda ini merupakan wisatawan yang datang dari Jember. Mereka datang ke Kota Batu dengan menaiki moda transportasi umum kereta api, kemudian menyewa motor untuk akomodasi selama berlibur ke Kota Batu.
MENJENGUK: Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat menjenguk salah satu korban laka maut bus pariwisata di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selama di Kota Batu, rombongan keluarga muda ini bermalam di salah satu penginapan. Naas niat plesiran awal Tahun 2025 di Kota Batu malah jadi petaka bagi mereka.
Untuk korban meninggal, Anis berada di RS Hasta Brata Kota Batu, sedangkan Syafa berada di RS Karsa Husada Kota Batu. Sementara M Syaifuddin tengah menjalani perawatan intensif di RS Hasta Brata.
Tangis histeris pun terjadi, ketika M Syaifuddin mengetahui jika kondisi orang-orang terkasihnya harus berpulang karena tragedi itu. Kesedihan M Syaifuddin semakin menjadi-jadi, ketika menginformasikan peristiwa tersebut kepada keluarganya yang ada di Jember.
Setelah menerima informasi tersebut, keluarga korban langsung berangkat menuju Kota Batu dari Jember malam itu juga.
“Kami memastikan perawatan korban dilakukan dengan sebaik mungkin. Kami akan berikan pelayana terbaik kepada mereka. Kami akan membersamai korban dari luar kota ini sampai keluarganya datang,” tutur Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
Selain itu, Kapolres Andi juga menegaskan, untuk masalah pembiayaan perawatan, akan dicover Jasa Raharja, baik bagi korban luka-luka maupun klaim untuk korban meninggal dunia.
“Pembiayaan dicover Jasa Raharja. Apabila ada yang tidak tercover, kami Forkopimda Kota Batu siap untuk mengcover pembiayaannya,” tegasnya. (Ananto Wibowo)