MALANG POST – Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata membeberkan, kronologi singkat peristiwa kecelakaan sebuah Bus Pariwisata pada Rabu (8/1/2025) sekira pukul 19.15 WIB. Peristiwa itu berawal setelah rombongan bus yang rangkaiannya baru saja keluar dari salah satu tempat wisata di Kota Batu.
“Ketika baru saja keluar dari tempat wisata, rupanya salah satu bus dalam rombongan tersebut mengalami masalah teknis pada kendaraan,” tutur Kapolres Andi.
Karena mengalami masalah teknis tersebut, ada tiga titik lokasi pengemudi ingin melakukan pengereman. Titik pertama berada di kawasan Jalan Sultan Agung Kota Batu, di lokasi tersebut pengemudi mencoba membanting kemudi ke trotoar.
“Upaya itu dilakukan dengan harapan dapat membantu fungsi pengereman. Namun rupanya tidak berhasil dan bus terus melaju,” tuturnya.
Kemudian upaya ke dua dilakukan di kawasan Jalan Imam Bonjol, di lokasi tersebut upaya pengereman juga gagal. Hingga akhirnya sampai di titik ke tiga, yakni di Jalan Ir Soekrano bis berhenti setelah menabrak pohon.
Dari peristiwa tersebut, Kapolres Andi mengungkapkan, untuk jumlah kendaraan yang terlibat, terdiri dari satu unit bus, enam kendaraan roda empat dan 10 kendaraan roda dua.
“Sedangkan untuk korban, total hingga saat ini ada sekitar 14 orang, semoga jumlahnya tidak bertambah. Dari ke 14 korban itu terdiri dari empat orang meninggal dunia dimana salah satunya anak-anak. Kemudian 10 korban lain mengalami luka ringan dan luka berat,” beber Kapolres.
PAPARKAN: Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat memaparkan kronologi singkat peristiwa Bus Pariwisata diduga alami rem blong di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Untuk korban yang mengalami luka berat, lanjut Kapolres, saat ini menjadi perhatian serius pihaknya. Dia berharap ketepatan penanganan dari tim medis bisa menangani korban secara maksimal.
“Untuk dua korban yang mengalami luka berat, sudah dirujuk ke RSSA Kota Malang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kapolres Andi juga menyebutkan, untuk rombongan dalam bus tersebut terdiri dari 39 siswa, tiga guru dan empat crew bus. Usai peristiwa itu, kondisi rombongan masih dalam keadaan syok.
“Untuk penanganan rombongan, kami bersama Pemkot Batu bahu membahu melakukan penanganan. Sebagai langkah awal, kami langsung melakukan pemeriksaan dan pendampingan psikologi,” ujarnya.
Sebagai upaya penanganan, Pemkot Batu juga telah menyiapkan shelter untuk penumpang. Di shelter tersebut para penumpang bus bisa beristirahat untuk menenangkan diri dan makan.
“Mereka merupakan rombongan dari Bali, kemudian melakukan wisata edukasi di wilayah Jawa Tengah. Kemudian kegiatan itu ditutup di Singosari Kabupaten Malang dan Museum Angkut Kota Batu,” sebutnya.
Sebagai upaya tindak lanjut, guna mengetahui penyebab pasti peristiwa tersebut. Tim dari Polda Jatim juga akan melakukan pemeriksaan secara sciencetific.
“Tim Polda Jatim yang dipimpin langsung oleh Dirlantas Polda Jatim akan turun langsung ke TKP. Untuk bersama-sama membantu Polres Batu dalam penanganan peristiwa ini,” tutupnya. (Ananto Wibowo)