MALANG POST – Melepaskan Joel Corneli, pelatih asal Brasil yang dipecat, hanya beberapa hari sebelum laga pekan ke-16, ternyata tidak berpengaruh pada skuadra Singo Edan.
Paling tidak jika kondisi itu mengacu pada hasil pertandingan, saat Arema FC menjamu PSBS Biak, Sabtu (21/12/2024) sore kemarin. Di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar. Yang berkesudahan dengan skor 3-2 (2-1).
Apalagi setelah dalam tiga laga terakhir saat masih dipimpin Joel Corneli, Arema FC tidak pernah bisa menang. Hanya bisa meraih satu poin dari hasil imbang lawan Persis Solo. Sedangkan lawan Persebaya dan Persik, Singo Edan harus kalah.
Tiga gol kemenangan Arema FC, diciptakan Salim Akbar Tuharea (menit ke-27), Dalberto Luan Belo (34’) dan penalti yang diambil Charles Lokoli Ngoy, ketika laga berada di menit ke-53.
Sedangkan dua gol balasan PSBS Biak, dihasilkan oleh Pablo Abel Arganaraz Paradi di menit ke-30 dan gol telat Muhammad Tahir, saat laga sudah berada di menit ke-87.
Sukses mengalahkan tiga poin tersebut, menjadikan Arema FC sementara berada di posisi ke-7 klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025. Meski posisi itu masih belum aman. Masih saja bisa digeser oleh Persita Tangerang.
Yang menarik dari kemenangan perdana pasca lengsernya Joel Corneli, adalah keberanian Carteker Pelatih Arema FC, Kuncoro, untuk mengembalikan Arema FC pada ‘setelah pabrik’. Diantaranya dengan memasang tiga pemain senior, Johan Ahmat Alfarizie, Dendi Santoso dan Jayus Hariono. Serta memasang duet Charles Lokoli Ngoy dan Dalberto Luan Belo, sejak awal laga.
Selepas laga, Caretaker Pelatih Arema FC, Kuncoro, menyambut gembira kemenangan Arema FC. Bahkan selepas wasit Rio Permana Putra meniup peluit panjang, pelatih 51 tahun itu terlihat langsung sujud syukur di depan bench pemain.
“Ini adalah hasil kerja keras pemain, mulai dari latihan sampai pertandinan. Kerja keras itu, bisa berbuah kemenangan dan menambah tiga poin.”
“Ini juga berkat kerja keras anak-anak. Yang utama, kemenangan ini karena campur tangan Allah SWT,” katanya.
Meski demikian, pelatih asli Gondanglegi ini tetap melihat ada hal-hal yang perlu dibenahi dalam timnya. Salah satunya faktor fisik pemain, yang terlihat menurun di akhir babak pertama.
Kata mantan pemain PSM Makassar ini, sebenarnya Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, mampu tampil baik sejak awal pertandingan, hingga pertengahan babak kedua.
“Tapi ketika memasuki 20 menit jelang akhir laga, kondisi fisik pemain mulai turun sehingga berdampak pada konsentrasi pemain.”
“Padahal kami menguasai di menit awal. Tapi di 20 menit terakhir permainan menurun karena lelah sehingga konsentrasi berkurang,” kata Kuncoro.
Salah satu bukti dari penurunnya konsentrasi pemain, adalah dengan terciptanya gol di menit ke-87. Yakni saat Muhammad Tahir dengan leluasa bergerak di dalam kotak penalti, tanpa ada pengawalan ketat dari pemain Arema FC.
Masih beruntung petaka di menit-menit akhir, yang kerap menghantui Arema FC dalam setiap laga sebelumnya, tidak berlanjut pada gol lainnya. Hingga di akhir laga, Singo Edan masih tetap mampu mempertahankan keunggulan 3-2.
Kuncoro juga menyebut, salah satu penyebab dari pemainnya ‘kehabisan bensin’, karena faktor recovery yang cukup pendek. Menjadikan pemain tidak bisa mengembalikan kondisi fisik mereka seperti posisi semula.
Sebelum menghadapi PSBS Biak, Arema FC sudah bertanding dijamu Persik Kediri pada Senin (16/12/2024) lalu. Dalam kondisi lapangan yang jelek, hingga menghabiskan seluruh energi pemain. Ditambah dengan hasil pertandingan yang tidak memuaskan. Arema FC kalah 0-1.
“Mungkin selanjutnya saat lawan Semen Padang, saya akan memainkan pemain yang jarang diturunkan.”
“Sementara di sisa waktu sebelum ke Padang (Arema FC dijamu Semen Padang pada 27 Desember), kami harus mengembalikan fisik pemain,” jelasnya. (Ra Indrata)