MALANG POST – Di penghujung tahun 2024 ini, Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan 4 guru besarnya. Para profesor yang dilantik berasal dari berbagai bidang ilmu.
Meneliti berbagai keilmuan, diketahui, ke-4 profesor ini datang dari beragam fakultas mulai dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Pertanian (FP).
Prof. Dr.Eng. Ir. Yulvi Zaika, ST, MT dalam orasi ilmiahnya memaparkan “Pemanfaatan Limbah Bangunan untuk Penguatan Tanah Lunak”.
Tanah lunak adalah tanah yang mempunyai daya dukung yang rendah dan mudah mampat akibat beban. Sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kekuatannya. Sebelum dimanfaatkan untuk konstruksi, tanah lunak harus melalui proses pembebanan terlebih dahulu.
Salah satu cara yang bisa dimanfaatkan untuk pembebanan ini adalah dengan memanfaatkan beton yang didaur ulang menjadi kolom granular. Kolom ini berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur atas ke lapisan bawah yang bernama Geosynthetic-encased Geofoam Recycle Concrete Column (GEGRCC).
Material ini memanfaatkan beton bongkaran dan geofoam dengan komposisi yang sesuai dengan fungsinya dan geosintesis sebagai bungkusnya.
Bahan beton daur ulang yang diperoleh dari hasil bongkaran bangunan merupakan bahan yang dapat digunakan untuk kemanfaatan sebagai bahan granular.
Bahan granular yang bersifat solid akan menyebabkan kolom menjadi kaku sehingga tidak akan dapat berfungsi sebagai drainase vertical.
Bahan geofoam yang merupakan bahan buangan yang berfungsi sebagai insulator bersifat elastis tetapi juga mempunyai kemampuan menyerap air sampai tahap tertentu.
Sementara bahan geosintetik merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai pemisah, perkuatan dan filter, yang berfungsi sebagai pengekang horizontal dan penyaring air dari tanah lunak untuk masuk ke kolom.
“Kolom GEGRCC dibuat dari beberapa material buangan yaitu bongkaran beton dan geofoam yang berarti berkontribusi menjadi solusi untuk isu lingkungan terhadap material buangan yang menganggu lingkungan,” jelas Yulfi.
Penggunaan kolom GEGRCC akan memiliki prospek yang cukup besar seiring berkembangnya konsep konstruksi hijau dalam pemanfaatn material buangan. Semakin besar kemanfaatan material buangan maka semakin dapat tercipta pembangunan berkelanjutan.
Prof.Dr. Ir. Sandra Malin Sutan, MP. IPM Dalam pidatonya, ia memaparkan “Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan menggunakan Sistem INDEV”.
Salah satu metode yang ditawarkan oleh Sandra adalah menggunakan sistem Intelligence Non-Destructive Evaluation (INDEV). Sistem ini menggunakan teknologi yang mampu mendeteksi dan memprediksi kerusakan serta kandungan pangan tanpa merusak sampel.
“Metode tradisional, seperti analisis destruktif, tidak hanya merusak produk tetapi juga seringkali tidak representatif untuk seluruh batch, sehingga meningkatkan risiko distribusi produk dengan kualitas tidak konsisten. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang mampu mengevaluasi bahan pangan secara non-destruktif, efisien, dan akurat,” jelas Sandra.
INDEV, imbuhnya, menggabungkan teknologi kecerdasan buatan, citra digital dan Spektroskop Inframerah Dekat.
“Sistem ini dirancang untuk melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas produk pangan serta hasil pertanian, tanpa merusak fisik atau menyebabkan perubahan pada struktur internal produk, memungkinkan untuk menilai produk pangan dengan lebih efisien, akurat dan real time,” ujarnya.
Selanjutnya adalah Prof. Dr. Sony Sukmawan merupakan profesor dari Fakultas IImu Budaya di bidang IImu pembelajaran Sastra Lingkungan. la Profesor aktif pertama di Fakultas IImu Budaya dan Profesor aktif ke 222 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 397 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.
Dalam paparannya Prof Sony, Kamis (19/12/2024) menyampaikan naskah pidatonya dengan judul Model Susastra Cahaya: Merintis Pembelajaran Sastra Ekoteologis Untuk Peradaban Susastra Pascahumanis.
Model susastra ini mengkaji narasi dan puitika tentang Tuhan sebagai keindahan tertinggi sekaligus sumber tunggal segala bentuk turunannya.
Selanjutnya adalah Prof.Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si merupakan profesor di bidang Bioteknologi Keamanan Pangan dari Fakultas Teknologi Pangan.
la merupakan Profesor aktif ke 23 di Fakultas Teknologi, Pada pengukuhan profesornya, ia memperkenalkan Halal Care Kit Real-Time PCR (Polymerase Chain Reaction ).
Ini merupakan alat yang dapat mendeteksi DNA Babi dalam bentuk asli maupun olahan yang dapat bersaing dengan produk impor.
Selain itu ia meyakini, kit yang terdiri dari tiga komponen ini yakni Primer spesifik, buffer PCR, serta ternal positive control lebih ekonomis. Pengguna lebih diuntungkan secara harga dibanding menguji di boratorium untuk sertifikasi halal.
Kit-kit REAL-TIME PCR yang ada saat ini mempunyai harga sekitar Rp 12 juta untuk 50 reaksi sampai Rp 32 juta untuk 100 reaksi. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan pada impor diperlukan pengembangan kit REAL-TIME PCR dengan primer yang didesain khusus untuk mengenali DNA Babi.
Namun, kit ini masih terus mengalami pengembangan karena penggunaannya hanya bisa digunakan di dalam laboratorium yang memiliki mesin REAL-TIME PCR serta operator yang mampu menggunakannya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)