MALANG POST – Tiga laga terakhir yang dilakoni Arema FC, benar-benar menjadi laga paling tidak menyenangkan. Karena pada ketiga laga tersebut, Arema FC menderita kegagalan mendapat poin penuh lantaran kesalahan yang sama.
Ya. Skuadra Singo Edan selalu gagal mempertahankan gawangnya dari kebobolan, justru di menit-menit terakhir.
Saat lawan Persebaya, setelah berhasil menahan imbang 2-2 hingga 90 menit pertandingan, Arema FC justru melakukan kesalahan saat injury time, hingga mendapat hukuman penalti. Persebaya pun menang 3-2, pada Sabtu (7/12/2024).
Lalu ketika menjamu Persis Solo, pada Kamis (12/12/2024), blunder yang dilakukan Choi Bu-kyung, saat menyapu bola di dalam kotak penalti, hingga bola mengenai badan Pablo Oliveira, menjadikan Persis berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Itu terjadi di menit ke-75.
Kemudian terbaru, Senin (16/12/2024) sore di Stadion Brawijaya Kediri, lagi-lagi pasukan Singo Edan gagal mempertahankan gawang di menit ke-87. Setelah sebelumnya berhasil menahan tuan rumah Persik Kediri, 0-0 hingga menjelang laga bubar.
Kali ini yang melakukan blunder adalah Bayu Aji. Bermaksud menghadang bola sodoran dari Ramiro Fergonzi, tapi bola mental itu justru tepat berada di depan Mohammad Khanafi. Hanya dengan sekali gerakan untuk mengarahkan bola, sudah cukup membuat Lucas Frigeri tidak bisa menahan laju bola masuk ke gawang.
Petaka di menit-menit akhir itu, tampaknya tidak membuat pemain-pemain Arema FC belajar dari kesalahan. Karena melihat gol-gol yang tercipta di 15 menit akhir pertandingan, selalu berulang dan kesalahannya sama. Pemain sudah mulai kehilangan konsentrasi.
Padahal dalam laga yang dipimpin wasit Asep Yandis itu, meski Arema FC lebih banyak bertahan, tetapi barisan pertahanan yang dikawal Choi Bo-kyung, Bayu Aji, Johan Ahmat Alfarizie dan Bayu Setiawan, cukup kokoh untuk menahan gempuran Persik Kediri.
Pelatih Arema FC, Joel Corneli, dalam laga yang disaksikan 1.521 penonton itu, tetap memakai pola 4-3-3. Dengan menempatkan tiga pemain asing di tengah. Julian Guevara, Pablo de Oliveira dan Wiliam Marcilio.
Sebenarnya penempatan trio asing itu, cukup mampu menjadikan lini tengah Arema FC, berhasil mengatur serangan dan memulai bertahan.
Persik yang baru saja usai kalah telah 1-4 lawan Persebaya, menjadikan laga menghadapi Arema FC, sebagai pertandingan balas dendam.
Tim Macan Putih pun gencar melakukan serangan sejak awal pertandingan. Meski anak asuh Marcelo Rospide itu, juga tetap kesulitan untuk bisa masuk ke daerah pertahanan Arema FC.
Kalau pun mereka mampu melakukan gempuran, tetapi penampilan Lucas Frigeri di bawah mistar gawang, berkali-kali mampu mempertahankan gawangnya dari kebobolan.
Arema FC sendiri yang banyak melakukan pergantian pemain di babak kedua, juga beberapa kali mendapat peluang di depan gawang. Sayangnya, tak satupun yang mampu menjebol gawang Leonardo Navaccho.
Dengan kekalahan 1-0 di pekan ke-15 itu, menjadikan Arema FC tetap tak mampu bisa menundukkan Persik dalam empat laga terakhir.
Bahkan kegagalan mendapatkan poin di Kediri, juga menjadikan Arema FC harus turun peringkat di klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025.
Saat ini, Arema FC harus puas berada di peringkat ke-9. Dengan tetap mengumpulkan 22 poin dari 15 kali pertandingan. (Ra Indrata)