MALANG POST – Guru Besar Bidang Ilmu Kepakaran Teknik Jalan Raya Universitas Widyagama Malang, Prof. Aji Suraji, menekankan pentingnya antisipasi lonjakan penumpang, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Khusus untuk wilayah Malang Raya, kata Prof. Aji Suraji, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, antisipasi lonjakan penumpang fokus pada transportasi darat. Termasuk kereta api dan angkutan umum.
“Peningkatan keselamatan di area perlintasan kereta api, juga harus diutamakan untuk mencegah kecelakaan. Selain itu, pemerintah harus juga mengecek kondisi jalan di daerah dengan lanskap yang ekstrim, seperti di Bromo,” katanya di acara yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Jumat (13/12/2024).
Sebagai langkah antisipasi keadaan darurat, Prof. Aji menyarankan penempatan tenaga medis di titik-titik strategis. Karena menurutnya, persiapan menyeluruh sangat penting. Lantaran Malang sebagai tujuan wisata yang banyak diminati.
Corporate Communication Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, menyambut momen libur Nataru, pihaknya sudah melakukan lima langkah persiapan intensif, untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
“Seperti mengatur mekanisme penggunaan pesawat, menambah frekuensi layanan penerbangan di berbagai tujuan dan pemeliharaan pesawat sesuai jadwal,” jelasnya.
Di momen Nataru, pihaknya juga mengintensifkan edukasi terkait pemahaman penumpang yang bepergian dengan pesawat. Salah satunya pemahaman terkait durasi dan jadwal penerbangan.
Sementara Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menyebut, menjelang libur Nataru pihaknya menyiapkan moda transportasi kereta api secara maksimal. Dengan penambahan perjalanan kereta api dan pengecekan fasilitas perkeretaapian.
“KAI Daop 8 Surabaya juga rutin melakukan inspeksi fasilitas kereta api, untuk memastikan keselamatan penumpang. Selain itu, fasilitas di setiap stasiun juga ditambah,” tambahnya.
Luqman juga menyampaikan, menjelang momen libur Nataru, ketersediaan tiket kereta api semakin menipis di tengah permintaan yang tinggi. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)